Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, Peran Besar Gusdur dan Megawati Dalam Penetapan Imlek Sebagai Hari Libur

Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, Peran Besar Gusdur dan Megawati Dalam Penetapan Imlek Sebagai Hari Libur

Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, Peran Besar Gusdur dan Megawati Dalam Penetapan Imlek Sebagai Hari Libur Nasional--

Jambitv.co, Jambi – Tidak banyak yang tahu sejarah perayaan Imlek di Indonesia sampai masuk dalam kalender nasional. Bahkan saat ini perayaan Imlek telah ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sebelum membahas fase sejarah penetapan Imlek tersebut, pengertian Imlek sendiri melekat bagi etnis Tionghoa sebagai momentun perayaan tahun baru. Khususnya bagi yang menganut agama Buddha, Konfusianisme, dan Taoisme.

Secara definisi, Imlek dapat diartikan sebagai perayaan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi (lunar calendar) yang jatuh pada bulan pertama penanggalan lunar Cina, yaitu biasanya antara 21 Januari sampai 20 Februari.

Imlek juga dikenal dengan nama Tahun Baru Cina atau Chinese New Year, karena memang perayaan ini berasal dari budaya masyarakat Cina yang kemudian turut dibawa oleh etnis Tionghoa yang bermigrasi ke berbagai negara termasuk Indonesia.

BACA JUGA:Bedeng 3 Pintu di Tambak Sari Terbakar Pada Malam Tahun Baru 2024

Lantas bagaimana Fase-fase sejarah perayaan Imlek di Indonesia sampai ditetapkan sebagai hari libur nasional

Imlek mulai diperkenalkan di Indonesia sejak masuknya etnis Tionghoa ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Mereka membawa tradisi dan budaya Cina termasuk perayaan Tahun Baru Imlek. Pada masa penjajahan Belanda, etnis Tionghoa diizinkan merayakan Imlek secara terbatas di kalangan mereka sendiri. Perayaannya pun tidak bebas karena ada diskriminasi dari pemerintah kolonial.

Pasca kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai memberikan toleransi lebih terhadap perayaan Imlek. Namun, hingga awal Orde Baru tetap belum diakui secara resmi.

Kemudian pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keppres No. 6/2000 yang menetapkan hari raya Imlek sebagai hari libur nasional opsional. Ini menjadi tonggak sejarah pengakuan negara terhadap Imlek.

Lalu, Pada 2002, pemerintah menstandardisasi perayaan Imlek jatuh pada hari pertama bulan pertama penanggalan lunar Cina. Sebelumnya, ada variasi perayaan di berbagai daerah. Akhirnya pada 2003, Presiden Megawati menerbitkan Inpres No. 1/2003 yang secara resmi menjadikan hari raya Imlek sebagai hari libur nasional yang tetap setiap tahunnya.

BACA JUGA:136 Orang Personil Polres Batanghari Lakukan Pengamanan Malam Tahun Baru 2024

Lantas apa saja hal-hal yang biasa dilakukan masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia saat perayaan Imlek?

Kebanyakan perayaan Imlek akan diawali dengan membersihkan seluruh bagian rumah sebelum pergantian tahun baru Imlek. Ini melambangkan kesiapan menyambut tahun yang baru.

Menyediakan persembahan, Mereka menyiapkan meja altar dengan berbagai persembahan seperti buah-buahan, dupa, uang logam, dan lainnya. Ini bentuk ungkapan syukur kepada leluhur dan dewa.

Malam tahun baru Pada malam pergantian tahun, biasanya seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan malam bersama. Ini melambangkan keharmonisan keluarga menyambut tahun baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jambitv.disway.id