Seorang Siswa SD di Kota Sungai Penuh Alami Kekerasan Dari Orang Tua Siswa

Seorang Siswa SD di Kota Sungai Penuh Alami Kekerasan Dari Orang Tua Siswa

Seorang Siswa SD di Kota Sungai Penuh Alami Kekerasan Dari Orang Tua Siswa -Dewi Wilona-Jambi TV

SUNGAIPENUH, JAMBITV.CO - Dugaan kekerasan terhadap anak terjadi di salah satu Sekolah Dasar di Kota Sungai Penuh. Kejadian ini mencuat ke permukaan setelah seorang anak mengalami kekerasan fisik, yang diduga dilakukan oleh keluarga dari salah satu teman sekolahnya.

Insiden bermula dari pertikaian kecil antar dua anak di lingkungan sekolah. Seorang anak yang diketahui merupakan cucu dari pemilik rumah makan dendeng batokok terkenal di daerah tersebut, diduga melontarkan hinaan kepada korban inisial ‘R’, dengan menyebut “orang miskin”. 

Korban pun merasa tersinggung dengan ucapan tersebut. Korban kemudian memeluk anak pelaku dalam kondisi emosi. Namun dalam pelukan tersebut anak pelaku memberontak hingga terjatuh dan mengalami luka lecet pada bagian tangannya.

BACA JUGA:Ngilu! Alat Kelamin Seorang Bocah di Kerinci Terpotong Saat Khitan, Kini Korban Alami Trauma

Bukannya diselesaikan secara baik-baik, peristiwa tersebut justru berlanjut pada tindakan kekerasan yang lebih serius. Nenek dari anak pelaku yang juga merupakan orang tua murid mendatangi sekolah. Tanpa seizin pihak sekolah atau wali kelas, ia menyeret korban keluar dari area sekolah. 

Dalam proses tersebut, korban dicubit berulang kali hingga sampai ke rumah pelaku. Setibanya di rumah pelaku, dugaan kekerasan masih berlanjut. Dimana ayah dari anak pelaku yang juga diketahui sebagai pemilik salah satu rumah makan dendeng batokok ternama di sungai Penuh, turut melakukan tindakan kekerasan dengan cara menampar pipi kanan korban.

Pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi. Namun sejumlah guru dan wali murid menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang dewasa, terhadap anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka menilai seharusnya masalah anak-anak diselesaikan secara edukatif bukan dengan kekerasan.

 BACA JUGA:Seorang Bocah Di Tanjabtim Diterkam Buaya Ditemukan Tak Bernyawa

Saat ini korban mengalami trauma psikologis dan luka fisik akibat kejadian tersebut. Sementara itu orang tua korban Nuraida mengatakan, anaknya sudah di visum dan dirinya sudah melaporkan hal ini kepihak kepolisian dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Wilayah Jambi, pada Minggu 25 mei 2025. 

Ia juga menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian pada anaknya. Mereka mendorong agar kasus ini diproses secara hukum, untuk memberikan efek jera dan perlindungan maksimal bagi anak-anak. Khususnya di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: