Respon Kekejaman Israel Terhadap Palestina, Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke Pidana Internasional

Respon Kekejaman Israel Terhadap Palestina, Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke Pidana Internasional

Respon Kekejaman Israel Terhadap Rakyat Palestina, Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke Pidana Internasional--

Jambitv.co – Merespon kekejaman Israel terhadap Palestina, Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan akan menyeret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. Pernyataan tersebut diungkapkannya dalam pertemuan puncak Organisasi Negara-Negara Turki di Kazakhtan. 

Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengumumkan akan membawa kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai kejahatan perang. Erdorgan juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu merupakan orang yang bukan lagi bisa diajak bicara. 

BACA JUGA:Perang Israel-Hamas, Kekacauan di Gaza dan Tidak Ada Jalur Evakuasi yang Aman Untuk Warga Palestina

Pasalnya Turki selama perang yang kembali pecah saat serangan Hamas (7/10) lalu, menempatkan posisi sebagai Mediator bagi Israel dan Palestina, namun tindakan pembelaan diri yang ditunjukan Israel sudah dianggap terlalu berlebihan.

“Saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung inisiatif yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Mahkamah Pidana Internasional,” ujar Erdogan setelah menghadiri pertemuan puncak Organisasi Negara – Negara Turki, dilansir dari Antara. 

Negara-negara yang membela Palestina telah menyatakan Israel melakukan kejahatan perang dan pelanggaran HAM. Pelanggaran yang dilakukan Israel diatur dalam Konvensi Jenewa (12/8/1949) terhadap orang atau harta benda dan pelanggaran serius terhadap hukum dan kebiasaan yang belaku dalam konflik bersenjata Internasional.

Sejalan dengan sikap Erdogan ini, sebenanya hubungan diplomatik Turki dan Israel mengalami pasang surut.  Turki merupakan negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui kedaulatan Israel pada 1949 dan diikuti dengan kerjasama ekonomi dan militer pada 1990 an. Hubungan kedua negara terus merengang dan memutuskan hubungan diplomatik pada peristiwa 10 aktivitis pro Palestina terbunuh dalam bentrokan armada pada 2010 silam.

BACA JUGA:Pasukan Zionis Israel Hujani Bom Disekitaran Rumah Sakit Al-Shifa, Listrik Padam dan Layanan Komunikasi Putus

Untuk diketahui, Turki merupakan salah satu anggota NATO yang memiliki kekuatan militer 5 teratas, dengan 775 ribu personel militer, 1.057 pesawat tempur, 3.022 tank serta 13.270 kendaraan lapis baja. Sementara untuk armada laut Turki memiliki 12 kapal selam dan anggaran militer yang besar sebesar US$9,6 Miliar atau Rp.136 triliun. 

Jika AS bersikeras untuk terus mendukung berlanjut nya perang Israel dan Palestina, maka Turki mungkin saja berpeluang untuk keluar dari NATO dan berpindah haluan ke Rusia. (Aldypratama)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: