Kekejaman Israel dan Cerita Tragis Relawan Indonesia Saat Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibombardir Israel

Kekejaman Israel dan Cerita Tragis Relawan Indonesia Saat Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibombardir Israel

Peralatan dan perlengkapan medis berserakan di luar Rumah Sakit Indonesia di tepi kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, setelah pasukan Israel menyerbu fasilitas tersebut, pada 24 November 2023 (Foto AFP)--

Jambitv.co, GAZA – Gempuran Israel di Gaza menyisakan banyak duka dan trauma yang mendalam. Tidak hanya dari warga Palestina itu sendiri, tetapi juga para relawan Indonesia yang membantu kesehatan masyarakat Gaza. Salah satu kisah tragis diceritakan relawan Indonesia Fikri Rofiul Haq kepada media Aljazeera.

Dikutip dari laman resmi AlJazeera, Fikri Rofiul menceritakan, tank dan tentara Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pekan lalu. Para relawan tenaga medis dihadapkan pada pilihan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman atau tetap tinggal bersama pasiennya.

Fikri dan rekan-rekannya dari Indonesia, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zazabil Al Ayubi, relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang berbasis di Jakarta, memilih untuk tetap tinggal di sana hingga militer Israel memaksa mereka pergi, katanya.

"Kami dievakuasi melalui rute yang digunakan oleh Palang Merah Internasional dengan izin dari tentara Israel. Ada tiga kali evakuasi pada hari Senin, Selasa, dan Rabu, dan kami dievakuasi terakhir karena kami memprioritaskan korban luka yang berada di Rumah Sakit Indonesia," ujar Fikri. 

BACA JUGA:Efek Penjajahan Israel ke Palestina?, Kelompok Pro Iran Bertempur Melawan Kelompok Pro AS di Suriah

Fikri menceritakan, pasukan Israel dengan sengaja menghancurkan satu-satunya generator yang masih berfungsi di rumah sakit yang didanai oleh Indonesia itu dengan membakarnya dan menewaskan 12 orang dengan menembaki lantai satu, dua, dan tiga gedung tanpa pandang bulu.

"Sebelum kami dievakuasi, serangan semakin lama semakin parah, dari jam ke jam," kata Fikri, yang tidak dapat berkomunikasi selama beberapa minggu hingga dievakuasi ke Khan Younis.

"Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ada tiga tank besar yang berjarak sekitar 50 meter dari gedung Rumah Sakit Indonesia dan mereka menembaki rumah sakit secara berkala, yang sangat menghancurkan. Sekarang Rumah Sakit Indonesia telah diambil alih sepenuhnya oleh tentara Israel," katanya.

BACA JUGA:Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kekejaman Israel yang Melakukan Serangan Gaza Utara

Pasukan Israel, yang awalnya memberikan waktu beberapa jam kepada staf medis dan pasien untuk meninggalkan rumah sakit, telah dituduh telah membuat salah satu fasilitas medis terbesar di Gaza itu hancur berantakan dalam beberapa hari menjelang gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas yang dimulai pada hari Jumat.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Jumat bahwa tembakan Israel pada jam-jam terakhir sebelum gencatan senjata menewaskan seorang wanita dan melukai setidaknya tiga orang lainnya.

Osama Bin Javaid dari Al Jazeera, yang mendapatkan akses ke fasilitas tersebut, melaporkan bahwa ada "bau busuk kematian" di luar rumah sakit "saat mayat-mayat yang hangus dan membusuk, termasuk anak-anak, menumpuk di sudut-sudut rumah sakit".

BACA JUGA:Respon Kekejaman Israel Terhadap Palestina, Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke Pidana Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: aljazeera