Sinyal Keras Dari IRAN, Waktu Hampir Habis Bagi Kejahatan Tel Aviv Untuk Terus Berlanjut di Palestina

Sinyal Keras Dari IRAN, Waktu Hampir Habis Bagi Kejahatan Tel Aviv Untuk Terus Berlanjut di Palestina

Hossein Amirabdollahian made the comments in a phone conversation with his Qatari counterpart- File: Mohamed Azakir-Reuters

Jambitv.co – Sinyal Keras Dari IRAN kembali dilontarkan, Waktu Hampir Habis Bagi Kejahatan Tel Aviv Untuk Terus Berlanjut di Palestina. Tulisan tersebut di unggah oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di aplikasi Twitter resmi miliknya. Unggahan tersebut menjadi sinyal keras atas sikap tegas Iran yang akan membela habis-habisan rakyat Palestina.

"Satu-satunya keuntungan dari Netanyahu adalah dia membuat fondasi rezim palsu Israel semakin goyah dan menunjukkan wajah kriminal, kejam, dan agresif rezim Zionis dalam pembantaian wanita dan anak-anak di Gaza," tulis Amirabdollahian.

"Tidak diragukan lagi, masa depan adalah milik Palestina," tegas Hossein Amirabdollahian dalam postingan tersebut.

BACA JUGA:Tiktok Dinilai Pro Palestina, Politisi Amerika Meradang Mulai Suarakan Pelarangan Tiktok


At least 174 Palestinians and three Israelis have been killed across the West Bank since October 7-Aris Messinis -AFP

Bahkan terbaru, dari sumber media Aljazeera, Hossein Amirabdollahian kembali membuat pernyataan dalam sebuah percakapan telepon dengan mitranya dari Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, yang dilaporkan oleh Press TV Iran pada hari Jumat.

Diplomat tertinggi Iran Amirabdollahian menyebut “perluasan perang tak terelakkan”. Perluasan cakupan perang di Gaza "tidak dapat dihindari" karena agresi Israel yang semakin meningkat. 

"Karena perluasan intensitas perang terhadap penduduk sipil Gaza, perluasan cakupan perang menjadi tak terelakkan," kata Amirabdollahian.

Namun masih belum dapat dipastikan maksud dari pernyataan dari Menteri Luar Negeri Iran tersebut. 

BACA JUGA:Dukung Palestina, Seluruh Anggota DPRD Provinsi Jambi Kompak Kenakan Syal Palestina dan Doa Bersama

Dalam catatan, serangan Israel ke Palestina ini telah memicu ketegangan regional dan bentrokan lintas batas. Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon, yang bersekutu dengan Hamas, telah saling bertukar serangan. Lebih dari 60 pejuang Hizbullah dan 10 warga sipil telah terbunuh, kata para pejabat keamanan Lebanon. Kekerasan tersebut juga menewaskan sedikitnya tujuh tentara Israel dan satu warga sipil.

Pasukan Amerika Serikat dan koalisi telah diserang setidaknya 40 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran seiring dengan meningkatnya ketegangan akibat pemboman Israel. Empat puluh lima tentara AS telah terluka.

BACA JUGA:Baznas Provinsi Jambi Kumpulkan Donasi RP 350 Juta Untuk Palestina


Black smoke rises in Jenin in the occupied West Bank during clashes with the Israeli military-Zain Jaafar -AFP

Gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman juga telah meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak berulang kali ke Israel sejak 7 Oktober, yang semuanya berhasil ditembak jatuh atau gagal.

Dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai unjuk kekuatan kepada rival-rival regional, dan terutama Iran, AS mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: aljazeera dan news agencies