Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kekejaman Israel yang Melakukan Serangan Gaza Utara

Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kekejaman Israel yang Melakukan Serangan Gaza Utara

Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kekejaman Israel yang Melakukan Serangan Gaza Utara-aljazeera-

Jambitv.co, GAZA – Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kekejaman Israel yang Melakukan Serangan di Gaza Utara. Dalam semalam, puluhan warga Palestina tewas dalam pengeboman Israel yang intens di kamp pengungsi Jabalia di utara dan Sabra di barat Gaza. Israel mengklaim bahwa mereka memperketat "cengkeraman" mereka terhadap Hamas. Untuk melarikan diri dari pertempuran dan pengeboman Israel di utara Gaza, ribuan warga Palestina harus menempuh perjalanan jauh.

Dikutip dari Aljazeera, karena pemboman Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, Perdana Menteri Israel Netanyahu kembali menolak kemungkinan gencatan senjata tanpa pembebasan tawanan. Sejak 7 Oktober, serangan Israel di Gaza telah membunuh sedikitnya 10.569 warga Palestina. Sementara itu, jumlah korban di Israel mencapai lebih dari 1.400 dalam periode yang sama.

BACA JUGA:Respon Kekejaman Israel Terhadap Palestina, Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke Pidana Internasional

Serangan udara Israel Menghantam 2 Rumah Sakit di Gaza


Serangan udara Israel Menghantam 2 Rumah Sakit di Gaza-aljazeera-

Serangan udara Israel pada Kamis subuh menghantam sekitar Rumah Sakit al-Nasr di Gaza barat, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Menurut kantor berita Palestina Wafa, Israel menembakkan rudal di sekitar Kompleks Medis al-Shifa, yang menyebabkan serpihan rudal jatuh di halaman rumah sakit.

Rumah sakit al-Shifa adalah fasilitas medis terbesar di daerah kantong Palestina yang terkepung. Saat itu terjadi, Israel juga melancarkan serangan suar ke langit Kota Gaza, terutama di Kamp Pantai. Selain itu, peluru dan rudal diluncurkan ke Rafah, korban serangan tidak dilaporkan secara langsung.

Dua pejabat senior PBB memperingatkan bahwa keadaan di rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, "sangat memprihatinkan" karena ruang gawat daruratnya yang penuh dan para dokter terpaksa merawat pasien yang sakit dan terluka di "koridor-koridor, di lantai, dan di luar ruangan".

BACA JUGA:Perang Israel-Hamas, Kekacauan di Gaza dan Tidak Ada Jalur Evakuasi yang Aman Untuk Warga Palestina


WHO-Occupied Palestinian Territory Al-Shifa Hospital in Gaza. WHO warns that hospitals in the Gaza Strip are at a breaking point.--

Menurut kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada hampir dua pasien per tempat tidur di Rumah Sakit Al-Shifa, dan jumlah korban luka-luka terus meningkat setiap hari.

"Para pasien mengalami rasa sakit yang luar biasa dan tidak perlu karena obat-obatan dan obat bius hampir habis. Selain itu, puluhan ribu orang yang mengungsi telah mencari perlindungan di tempat parkir dan halaman rumah sakit," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan bersama.

"Fasilitas-fasilitas medis kehabisan persediaan dan bahan bakar. Sejauh ini, tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza, termasuk ke Rumah Sakit Al-Shifa selama lebih dari satu bulan," kata mereka.

"Tanpa bahan bakar, rumah sakit dan fasilitas penting lainnya seperti pabrik desalinasi dan pabrik roti tidak dapat beroperasi, dan lebih banyak orang yang akan meninggal sebagai akibatnya."

BACA JUGA:Kekejaman Israel Terus Berlanjut, Serangan dalam 1 Bulan Tewaskan 10.000 Warga Gaza

1.000 Karyawan Amerika USAID Menandatangani Surat Dukungan Untuk Gencatan Senjata Di Gaza

Sementara itu, lebih dari 1.000 karyawan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) termasuk pejabat dari berbagai departemen dan misi USAID di luar negeri telah menandatangani sebuah surat yang menyerukan "gencatan senjata segera" di Gaza.

Mereka bergabung dengan lebih banyak pegawai pemerintah yang menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap dukungan AS terhadap serangan militer Israel di sana. Salah satunya adalah karyawan Kongres yang melakukan mogok kerja pada hari Rabu.

BACA JUGA:Pasukan Zionis Israel Hujani Bom Disekitaran Rumah Sakit Al-Shifa, Listrik Padam dan Layanan Komunikasi Putus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: aljazeera