Komposisi Ideal Pengurus PWI Sepanjang Sejarah, Solid, Berwibawa, dan Penuh Warna

--
JAMBITV.CO- Tawa, canda, dan wajah berseri menghiasi suasana menjelang pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat masa bakti 2025–2030. Dari ruang rapat hingga percakapan di grup WhatsApp, tergambar kekompakan yang jarang terjadi dalam tubuh organisasi wartawan tertua di Indonesia ini.
Kekompakan yang lahir dari beragam latar belakang, ditambah hadirnya tokoh pers nasional lintas generasi, membuat kepengurusan kali ini diyakini banyak pihak sebagai yang paling ideal sepanjang sejarah PWI.
“Baru kali ini banyak tokoh besar mau masuk kepengurusan PWI,” ujar Herbert Timbo Siahaan penuh semangat. Nama-nama seperti Karni Ilyas, Ilham Bintang, Suryopratomo, Wahyu Muryadi, Heddy Lugito, hingga Kemal Gani kini bersatu dalam barisan PWI. Kehadiran mereka disebut sebagai energi baru, yang membuat banyak pihak menyebut formasi ini sebagai komposisi pengurus PWI paling ideal sepanjang masa.
Harapan serupa diungkapkan para tokoh. “Semoga kehadiran mereka membuat PWI semakin solid,” ujar seorang pengurus. Muhammad Syahrir bahkan menyebut kebanggaannya bisa kembali berkantor di Kebon Sirih, sementara Zulmansyah berharap PWI bisa makin keren dan berkontribusi nyata untuk bangsa.
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menyebut kepengurusan kali ini sebagai “kabinet persatuan”. Menurutnya, susunan pengurus yang solid, beragam, dan lintas generasi ini adalah modal besar bagi PWI untuk menjawab tantangan era disrupsi media.
“Wartawan harus teguh menjunjung tinggi kode etik. Dengan susunan kali ini, PWI optimistis bisa membangun ekosistem pers nasional yang sehat,” ujar Munir yang juga Direktur Utama LKBN Antara.
Kepengurusan lengkap PWI periode ini memang istimewa. Suryopratomo, mantan Pemred Kompas yang kini Dubes RI di Singapura, didapuk sebagai Ketua Dewan Penasihat. Ia didampingi Ilham Bintang sebagai wakil, serta nama besar lainnya seperti Karni Ilyas, Dahlan Iskan, Tribuana Said, Retno Pinasti, hingga Kemal Effendi Gani.
Di Dewan Kehormatan, Atal S. Depari kembali dipercaya sebagai Ketua, bersama Herbert Timbo Siahaan, Nurcholis MA Basyari, dan tokoh pers nasional lainnya. Sementara itu, Dewan Pakar berisi nama-nama yang tak kalah mentereng, mulai dari Dhimam Abror, Wahyu Muryadi, Effendi Ghazali, Sujiwo Tejo, hingga Helena Rea.
Jajaran inti pun diisi figur berpengalaman. Zulmansyah Sekedang dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal, dan Marthen Selamet Susanto sebagai Bendahara Umum. Beberapa direktorat khusus dibentuk, termasuk Satgas Anti Hoaks yang dipimpin oleh Insan Kamil, Mercys Charles Loho, dan Muhtadi Putra Nusa.
Bagi Cak Munir, keberadaan sekretariat PWI di lantai 4 Gedung Dewan Pers bukan hanya soal ruang kerja. “Kita ingin PWI hadir sebagai rumah besar wartawan Indonesia, tempat menjaga marwah profesi sekaligus menjawab tantangan zaman,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: