69 Ribu Warga Jambi Hidup dari Tambang Batu Bara, Jalan Khusus Jadi Solusi

--
JAMBITV.CO- Penopang utama kehidupan puluhan ribu warga di Provinsi Jambi adalah tambang batu bara. Data terbaru menyebutkan, ada sekitar 69 ribu pekerja yang terlibat langsung di sektor ini, mulai dari tenaga profesional, karyawan kantor, pekerja di mulut tambang, hingga sopir angkutan batu bara.
Selain itu, sekitar 17 ribu penduduk Jambi menggantungkan hidup dari usaha-usaha yang terkait dengan aktivitas pertambangan. Angka ini menunjukkan betapa besar ketergantungan masyarakat terhadap sektor tambang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Data tersebut disampaikan Pemerintah Provinsi Jambi dalam seminar dan diskusi yang digelar oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jambi pada Senin (22/9/2025).
Acara seminar yang awalnya membahas Digital Marketing, SEO, dan kecerdasan buatan (AI) itu, pada sesi kedua sengaja mengangkat tema menarik: Manfaat Jalan Khusus Batu Bara Jambi.
Diskusi dipandu oleh Pemred Jambi Ekspres sekaligus Sekretaris SMSI Jambi, Pirma Satria. Hadir pula Ketua SMSI Jambi Mukhtadi Putra Nusa yang juga Direktur Jambitv itu, jajaran pengurus, sejumlah pemimpin redaksi dan jurnalis media siber di Jambi.
Narasumber yang hadir yakni Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jambi Johansyah, serta Direktur Utama PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) Ridony Gurning.
Tiga Investor Siap Bangun Jalur Khusus
Dalam pemaparannya, Johansyah menyebut ada tiga investor yang berkomitmen membangun jalur logistik khusus tambang:
-
PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) sepanjang 108 km
-
PT Putra Bulian Properti (PBP) sepanjang 105 km
-
PT Inti Bangun Sarana (IBS) sepanjang 101 km
Menurut Johansyah, pembangunan ini sangat penting mengingat dana yang dibutuhkan mencapai lebih dari Rp4 triliun. “APBD jelas tidak sanggup, karena itu keterlibatan swasta sangat diperlukan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan, jika jalan khusus tak kunjung selesai, maka dampaknya akan semakin besar. Mulai dari penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) Minerba karena produksi tak mencapai target, kerusakan jalan umum, kecelakaan lalu lintas, keresahan sosial, hingga beban ekonomi tambahan bagi masyarakat.
Komitmen PT SAS
Sementara itu, Direktur Utama PT SAS Ridony Gurning menegaskan perusahaannya tetap berkomitmen menuntaskan jalur khusus sepanjang 108 km dari Sarolangun menuju TUKS.
Meski sempat terkendala sejak izin terbit pada 2015, manajemen baru terus mendorong percepatan pembangunan. “Pada prinsipnya, kami tetap pada komitmen membangun jalur logistik demi keberlangsungan bisnis ini,” ujarnya.
Ridony menambahkan, jalan khusus akan berdampak positif tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga daerah. Mulai dari peningkatan produksi, naiknya pendapatan daerah melalui DBH dan pajak, hingga terbukanya lapangan kerja dan peluang usaha baru.
Terkait isu lingkungan, Ridony menegaskan PT SAS sudah menyiapkan berbagai rekayasa teknologi. Salah satunya memindahkan proses crushing batu bara dari kawasan dekat pemukiman ke area tambang, demi mengurangi debu dan kebisingan.
“Soal underpass di Aur Kenali yang sempat dihentikan, itu sepenuhnya keputusan pemerintah. Kami menunggu arahan lebih lanjut,” jelasnya.
Apresiasi dari SMSI Jambi
Ketua SMSI Jambi, Mukhtadi Putra Nusa, menyampaikan apresiasi kepada semua narasumber yang hadir. Ia menilai diskusi ini penting untuk memberikan data terbaru soal tambang dan progres pembangunan jalan khusus.
“Ini penting untuk mendorong investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Provinsi Jambi,” kata Mukhtadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: