RTRW Itu Bisa Diubah, Apalagi Demi Atasi Macet Batu Bara

RTRW Itu Bisa Diubah, Apalagi Demi Atasi Macet Batu Bara-Mukhtadi Putra Nusa-Jambitv.co
JAMBI, JAMBITV.CO - Tergelitik juga hati saya untuk beropini terkait Pembangunan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan pembangunan Jalan khusus oleh PT Sumber Alam Sarana (PT SAS) yang belakangan ramai diperbincangkan.
Beberapa kali saya intip diskusi yang dilakukan di Kantor SMSI dan IMC Foundation soal pembangunan TUKS dan Jalan khusus selalu bergema. Sebagian pihak menyoroti bahwa lokasi pembangunan TUKS tersebut masih tercatat dalam RTRW sebagai kawasan pertanian.
Lalu muncullah anggapan: “Itu melanggar RTRW.” Tapi, benarkah RTRW itu tidak bisa diubah?
Justru sebaliknya. RTRW bukanlah kitab suci tetapi adalah dokumen perencanaan yang bisa dan sah untuk diubah, asal mengikuti aturan dan melalui proses yang benar.
BACA JUGA:Ketua SMSI Provinsi Jambi Apresiasi Kinerja Polda Jambi Selama Tahun 2024
Perubahan RTRW sangat memungkinkan dilakukan jika ada kebutuhan strategis, seperti pembangunan infrastruktur penting, perubahan kondisi wilayah, atau untuk mengatasi persoalan mendesak.
Kita ketahui dalam di Jambi, salah satu persoalan paling mendesak hari ini adalah kemacetan parah akibat angkutan batu bara di jalan umum.
Jalan khusus yang dibangun dan TUKS PT SAS ini hadir sebagai solusi konkret.
Kenapa? Dengan adanya terminal sendiri untuk bongkar muat batu bara di luar jalur jalan nasional, distribusi bisa langsung lewat sungai.
Ini jelas mengurangi beban jalan umum, meminimalisir kemacetan, mengurangi potensi kecelakaan, dan menjaga kualitas jalan.
Bukankah ini sejalan dengan kepentingan masyarakat luas?
Lagipula, perubahan RTRW tidak berarti merusak tatanan. Prosesnya tetap melalui kajian teknis, analisis dampak lingkungan (Amdal), dan wajib melibatkan partisipasi masyarakat.
BACA JUGA:SMSI Muaro Jambi Perkenalkan Ilmu Jurnalistik ke Pelajar SMP Negeri 7 Muaro Jambi
Jadi tidak asal-asalan. Justru dengan mengakomodasi pembangunan TUKS, pemerintah menunjukkan respons cepat terhadap krisis logistik dan transportasi yang sudah lama dikeluhkan warga Jambi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: