Kapal Tongkang Batu Bara Buat Ikan Stres, Petani Kerambah di Danau Teluk Minta Gubernur Hentikan Jalur Sungai
Kapal Tongkang Batu Bara Buat Ikan Stres, Petani Kerambah di Danau Teluk Minta Gubernur Hentikan Jalur Sungai--
Jambitv.co, KotaJambi – Operasional angkutan batu bara menuai masalah baru. Kali ini warga kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi yang meminta Gubernur menghentikan aktivitas angkutan batu bara jalur sungai. Pasalnya, akibat lewatnya kapal tongkang besar tersebut kerap membuat ikan para petani kerambah menjadi stres.
Masyarakat bersama organisasi masyarakat Jaringan dan gerakan untuk aspirasi rakyat (JAGUAR) dengan tegas meminta gubernur Jambi segera menutup akses jalur sungai yang dilalui tongkang batu bara.
Warga setempat mengungkapkan, petani kerambah yang berada di bantaran sungai Batanghari sejak dibukanya akses jalur batu bara lewat sungai, ikan kerambah mengalami stres akibat gelombang besar yang ditimbulkan efek lewatnya tongkat dan kapal yang mengangkut batu bara tersebut.
Iwan kordinator lapangan ormas Jaguar mengatakan warga yang khususnya menggantungkan mata pencarian ikan kerambah sangat merasakan dampak negatifnya. Untuk itu meminta agar Gubernur Jambi memperhatikan nasib petani kerambah, bila perlu akses jalur sungai Batanghari ditutup tidak ada lagi lalu lalang tongkang batubara.
"Kita minta gubernur dan PPTB bertanggung jawab,jika permintaan kami tidak di indahkan,dan solusi dampak pada kerambah ikan, kami sangat terpaksa menutup akses jalur sungai dengan cara sendiri," tegas Iwan.
BACA JUGA:Gubernur Al Haris Pertahankan Angkutan Batu Bara Jalur Sungai Hingga Ada Solusi Baru
Sementara itu, salah seorang petani kerambah yang kerap disapa Rahman membenarkan efek dari tongkang angkutan batu bara ini. Dimana air menimbulkan gelombang yang membuat stres ikan sehingga ikan tidak mau makan. Akibatnya bisa diyakinkan akan terjadi kematian ikan secara serentak. Tentu saja hal ini akan menimbulkan kerugian besar, terlebih lagi ikan yang mendekati massa panen tiba tiba mendadak mati.
"Kami minta Pak Gubernur melihat derita kami efek dibukanya jalur sungai sebagai aktivitas batu bara," ujarnya.
Lebih lanjut efek kondisi air yang biasa tenang mendadak ada gelombang besar, membuat pertumbuhan ikan tidak bisa mencapai maksimal. Waktu panen menjadi lebih lama dan ikan terlihat lebih kecil dari biasanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jambitv.disway.id