Gawat !!! Semua Sawah Sarolangun Terancam Kekeringan
Jambitv.co, Sarolangun – Semua Sawah Sarolangun Terancam Kekeringan. Musim kemarau di Kabupaten Sarolangun saat ini perlu menjadi antisipasi bagi para petani. Kepala Dinas TPHP Sarolangun Dedy Hendri mengatakan, bahwa saat ini seluruh sawah di Sarolangun terancam kekeringan. Ancaman kekeringan ini jika kemarau panjang terjadi tahun ini. Pasalnya, semua sawah di Sarolangun mengandalkan air hujan. Selain itu Dedy Hendri juga mengungkapkan, bahwa untuk mengantisipasi kekeringan dan membantu para petani. Dinas TPHP Sarolangun sendiri saat ini sudah menyiapkan mesin pompa pompa air. Mesin pompa air tersebut akan di gunakan untuk membantu para petani. Hal ini di lakukan agar proses tanam padi hingga panen nantinya berjalan dengan aman, tanpa adanya gagal panen. “Dataran kita ini menjadi titik yang rawan. Terutama sekali terkait tanaman padi. Kalau kami fokus memang ke tanaman padi. Nanti kita bisa lakukan membantu dengan menyediakan mesin pompa air, karena itulah salah satu upaya kita untuk mengatasi kondisi kekeringan ini,” ujar Dedy Hendri, Kepala Dinas TPHP Sarolangun.
Bencana Kekeringan Melanda Sarolangun Tahun 2015 dan 2019
Bencana kekeringan pernah melanda Kabupaten Sarolangun pada tahun 2015 silam. Musim kemarau mengakibatkan ratusan hektar sawah masyarakat mengalami kekeringan. Bahkan aliran Sungai Batang Tembesi juga tampak surut. Bahkan akibat kemarau pada tahun 2015 tersebut, sedikitnya ada 667 hektar sawah di Kecamatan Pelawan yang sudah di tanami petani kekurangan pasokan air. Areal persawahan tersebut tersebar di lima desa, yakni Lubuk Sepuh, Pulau Aro, Bukit, Pasar Pelawan, dan Lubuk Sayak. Sementara itu, di tahun 2019, hampir seratus hektar sawah petani di Sarolangun juga gagal panen akibat kekeringan. Kemarau saat ini membuat lahan pertanian di Kecamatan Air Hitam, Pelawan dan kecamatan Cermin Nan Gedang mengalami kekeringan parah. Sedikitnya ada 84 hektare sawah mengalami gagal panendi Kecamatan Pelawan dan Kecamatan Cermin Nan Gedang. Persoalannya masih sama, karena selama puluhan tahun, sistem pertanian di Kabupaten Sarolangun ini jenis sawah tadah hujan. Artinya, sistem irigasi sangat bergantung pada simpanan air saat terjadinya hujan. (Reporter: Surya Abadi/Editor: Ade Putra)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: