Kasiannya FS (17) Setelah Diperkosa Sudah 2 Kali Mencoba Bunuh Diri, Korban Mengalami Trauma Parah
Kasiannya FS (17) Setelah Diperkosa Sudah 2 Kali Mencoba Bunuh Diri, Korban Mengalami Trauma Parah-Surya Abadi-Jambi TV
Jambitv.co, Sarolangun – Hidup FS usia 17 tahun Siswi SMA kelas 2 di Sarolangun yang menjadi korban pemerkosaan oleh 8 orang, kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini korban dalam penanganan psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sarolangun.
Kabid Perlindungan Hak Perempuan DP3A, Farida yang menangani korban menceritakan, setelah kejadian pemerkosaan tersebut, korban FS sempat 2 kali mencoba melakukan upaya bunuh diri. Korban merasa tidak sanggup menghadapi beban atas kasus ini. Bahkan dari hasil tes psikologi, korban dinyatakan mengalami Trauma parah.
“Sekarang korban masih dalam penanganan DP3A Sarolangun, setelah kejadian itu korban dalam kondisi cukup trauma dan takut. Dari hasil pemeriksaan Psikolog nya, korban mengalami Trauma yang cukup parah dan pernah mencoba bunuh diri 2 kali,” ujar Farida.
Dari keterangan korban, Farida mengatakan bahwa korban mengenal pelaku lewat media sosial Instagram. Setelah berkomunikasi di Medsos, korban dan pelaku akhirnya bertemu dan saling berkenalan. Namun setelah pertemuan pertama itu, korban dan pelaku terus aktif berkomunikasi hingga menjurus ke seksual.
Diduga kuat pelaku menyimpan screenshot Video Call Seks (VCS) yang diambil diam-diam saat berkomunikasi dengan korban. Lalu pelaku mengancam akan menyebarkan foto tersebut, dan meminta korban untuk bertemu sehingga terjadilah kasus pemerkosaan tersebut.
BACA JUGA:Anaknya Ikut Menjadi Pelaku Pemerkosaan, Tanggapan Aw Anggota Dewan Mengejutkan?
“Korban kenal lewat Instagram, awalnya ketemu kopi darat lah, kemudian diajak jalan-jalan. Dan semenjak pertemuan yang pertama, kemudian pertemuan yang kedua atas ancaman, katanya ada screenshot video call, itu sedikit yang saya tahu,” beber Farida.
Dengan kondisi korban ini, Farida mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang fokus pemulihan korban, bukan untuk menggali peristiwa yang telah terjadi.
“Tugas kami memang fokus ke pemulihan, jadi bukan menggali kejadian yang telah dialami. Cuman kami fokusnya ke pemulihan korban,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jambitv.disway.id