Sudah 3 Pekan, Korban Banjir di Desa Pulau Kayu Aro Belum Terima Bantuan Dari Pemerintah

Sudah 3 Pekan, Korban Banjir di Desa Pulau Kayu Aro Belum Terima Bantuan Dari Pemerintah

Sudah 3 Pekan, Korban Banjir di Desa Pulau Kayu Aro Belum Terima Bantuan Dari Pemerintah-Yasri Nurhadi-JambiTV

Jambitv.co, MuaroJambi - Banjir yang melanda Desa Pulau Kayu Aro Muaro Jambi, hingga Rabu kemarin terus merendam sebagian besar wilayah desa tersebut. Masyarakat desa yang terdampak banjir mengaku, belum mendapatkan bantuan pangan dari pemerintah. 

BACA JUGA:Banjir Sudah Berlangsung 3 Pekan, Warga Kesulitan Beraktifitas dan Butuh Bantuan

Banjir yang terjadi di Desa Pulau Kayu Aro Kecamatan Sekernan Kabupatan Muaro Jambi, akibat luapan sungai batanghari ini, hingga kini belum ada tanda-tanda akan surut. Ada sekitar ratusan rumah warga di 3 RT yang masih terendam banjir selama tiga pekan lebih. 

BACA JUGA:86 Sekolah di Muaro Jambi Terdampak Banjir, Pembelajan Tatap Muka Ditiadakan

Dari kejadian bencana banjir tersebut, warga yang terdampak banjir sampai saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, baik makanan maupun obat-obatan. Saat ini warga sangat membutuhkan bantuan sembako, karena sudah lama tak bisa melakukan aktifiyas, akibat dilanda banjir luapan sungai batanghari.

BACA JUGA:Jalan Poros Terendam Banjir, Aktivitas Warga Di 3 Desa Di Muaro Jambi Terganggu

“Untuk saat ini rumah yang terdampak banjir itu 376 rumah. Itu yang terdampak, kalau yang terendam itu 66 rumah. Kalau untuk bantuan itu baru ada dari Polres Muaro Jambi dan juga dari salah satu partai politik, cuman itu. Kalau dari Pemkab belum ada bantuan yang kami terima,” ungkap Hariyanto, Kepala dusun Pulau Kayu Aro.

BACA JUGA:Jembatan Kasang Pudak Nyaris Putus Akibat Diterjang Banjir

Selain itu, warga juga mengharapkan bantuan air bersih, karena banyak sumur warga yang telah terendam banjir. Sehingga warga terpaksa menggunakan air sungai yang keruh untuk keperluan sehari - hari. Sementara itu, akibat musibah banjir berkepanjangan, sebagian warga juga telah terserang penyakit kulit, seperti gatal- gatal, dan iritasi pada mata.

“Kalau untuk air bersih sampai saat ini belum ada bantuan juga. Kebutuhan air warga untuk sekarang, kita mengambil air dari air banjir inilah,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: