Sungai Batang Merao Kerinci Meluap, Akses Jalan Putus dan Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sungai Batang Merao Kerinci Meluap, Akses Jalan Putus dan Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sungai Batang Merao Kerinci Meluap, Akses Jalan Putus dan Ratusan Rumah Terendam Banjir-dewi wilona-Jambitv.disway.id

Jambitv.co, Kerinci - Diguyur hujan deras dari sore hingga pagi, membuat sungai Batang Merao di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci meluap. Kejadian ini menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir dan aktivitas warga lumpuh.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci, dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Selain karena curah hujan yang tinggi, tanggul sungai Batang Merao yang rendah, membuat air sungai tak tertampung sehingga meluap. Selain rumah, fasilitas umum seperti sekolah dan masjid serta area persawahan warga juga terendam banjir.

BACA JUGA:Puluhan Ribu Warga Bungo Terdampak Banjir, Pemkab Bungo Pertimbangkan Dirikan Dapur Umum

Bahkan akses jalan terputus akibat diterjang banjir, sehingga membuat warga kesulitan untuk melakukan aktivitas. Menurut warga, banjir tahunan luapan sungai Batang Merao kerap menggenangi wilayah Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci.

Novalia, salah seorang warga yang terdampak mengaku, kejadian banjir ini merupakan banjir yang terbesar yang dialaminya. Dirinya mengaku terjejut saat banjir tiba-tiba datang dengan deras menerjang rumahnya. 

BACA JUGA:Waspada, 10 Desa di Kecamatan Pauh Sarolangun Rawan Banjir

“Kejadian banjir ini kurang lebih jam 11 malam. Kebetulan saya belum tidur karena saya lagi buat alat jualan untuk dijual pagi ini. Sedang buat empek-empek tiba-tiba air masuk dari belakang sangat deras, sampailah pagi ini belum ada surutnya. Untuk pagi ini kami belum bisa masak karena semua peralatan rumah tangga terbalik dan basah terendam banjir. Air juga mati. Untuk saat ini aktivitas kami terhambat semuanya. Ini banjir yang terbesar,” jelas Novalia.

Hal senada juga dikatakan Darliyusman. Dimana daerah tersebut memang sudah menjadi langganan banjir setiap hujan deras terjadi. 

“Jadi banjir malam tadi jam 19.00 malam, tadi puncaknya sekitar jam 23.00 malam tadi. Hujan lebat kemarin. Pokoknya di desa ini kalau hujan lebat pasti terjadi banjir. Hampir semua rupiah terendam mungkin sekitar 500 rumah,” kata Darliyusman.

Warga berharap pemerintah segera meninggikan tanggul dan melakukan normalisasi sungai, agar aliran sungai tidak meluap dan menggenangi pemukiman warga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: