Jambitv.co, Kerinci - Pemerintah Kabupaten Kerinci sudah menetapkan status transisi banjir dan longsor. Dalam status ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci akan fokus menangani warga yang terkena penyakit dampak bencana banjir.
Pasca banjir Kabupaten Kerinci banjir sejak awal Januari 2024, warga terdampak sudah terkena penyakit seperti gatal-gatal, diare hingga ISPA. Petugas kesehatan terus mengoptimalkan turun ke masyarakat, untuk memberikan pengobatan bagi warga.
BACA JUGA:Dampak Bencana Banjir, Puluhan Warga di Penyengat Olak Mulai Terserang Penyakit
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci Hermendizal mengatakan, akan ada peningkatan dan susulan penyakit karena sanitasi lingkungan masyarakat yang belum kondusif, dan kebersihan juga belum membaik pasca banjir, karena sulitnya mendapatkan air bersih.
BACA JUGA:9 Ribu Lebih Warga Menderita Penyakit Kulit dan Alergi Akibat Dampak Bencana Banjir
Hermendizal menambahkan, saat masa transisi tidak ada lagi posko penanganan darurat. Untuk obat-obat umum sudah dititipkan dan disediakan di puskesmas masing-masing kecamatan. Ia juga menambahkan, pihaknya juga mendapatkan bantuan obat-obat dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum PMI Ke PMI Kabupaten Kerinci. Masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar, agar terhindar dari berbagai penyakit.
“Jadi penyakit yang biasa timbul setelah pasca banjir itu sudah kami antisipasi dengan mengajukan permintaan obat kemarin. Takut kalau penyakit ini kenaikannya agak signifikan, kita takut kekurangan obat. Kami sudah minta bantuan tambahan obat, dan hari Selasa kemarin kita sudah mendapatkan langsung stok obat dari PMI pusat. Jadi obat tersebut akan kami titipkan di seluruh puskesmas, sehingga di Kabupaten Kerinci untuk kebutuhan obat menangani penyakit aman,” tandasnya.