Sahabat Alam Jambi Inisiasi Dialog Publik Penanganan Banjir, Wali Kota Paparkan Strategi Komprehensif

Sahabat Alam Jambi Inisiasi Dialog Publik Penanganan Banjir, Wali Kota Paparkan Strategi Komprehensif--Jambitv.co
“Kita ingin kota ini tumbuh, tapi tidak boleh rapuh terhadap bencana. Kebersamaan membuat kita bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Sekecil apapun peran dari warga, seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan, itu sudah termasuk menolong kami dalam upaya penanganan banjir di Kota Jambi ini,” katanya.
Lebih lanjut, Maulana menyampaikan rasa bangganya ketika semua elemen masyarakat, akademisi, ahli, komunitas, hingga tokoh masyarakat berkumpul dalam satu forum untuk menyamakan persepsi dan bersama-sama mencari solusi.
“Kita ingin mendengar masukan dan paparan dari para akademisi dan berbagai ahli di bidangnya. Ini merupakan langkah kolaboratif yang telah dan akan terus kita lakukan, demi menjaga Kota Jambi secara bersama-sama,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Muhtadi Putra Nusa dalam laporannya mengatakan, penyelenggaraan seminar ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan bersama atas meningkatnya intensitas dan dampak banjir yang terjadi di Kota Jambi.
"Sebagai komunitas yang konsisten mendorong kesadaran lingkungan dan tata kelola air yang berkelanjutan, Sahabat Alam Jambi memandang perlunya ruang dialog terbuka antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan, forum ini diharapkan menjadi jembatan aspirasi publik, sekaligus wadah mendorong kolaborasi nyata dalam merumuskan solusi-solusi sistemik yang tak hanya reaktif, tetapi juga preventif dan berorientasi jangka panjang.
Sementara itu, Ketua Sahabat Alam Jambi, Jefri B.E., menegaskan bahwa seminar ini juga lahir dari semangat untuk membangun pemahaman bersama dalam menghadapi persoalan banjir. Ia mencermati, Wali Kota Jambi beserta jajarannya telah melakukan berbagai langkah nyata dalam penanganan banjir. Namun demikian, tidak semua capaian dan kerja-kerja teknis tersebut tercermin secara utuh di tengah persepsi publik. Sementara itu, peran serta masyarakat sangatlah krusial, karena penanganan banjir sejatinya bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kolektif.
“Kami melihat Wali Kota Jambi beserta jajaran telah bekerja keras dalam menangani persoalan banjir. Namun, masih banyak upaya itu yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Padahal, partisipasi warga adalah kunci, karena banjir bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal kebiasaan dan kesadaran kolektif,” ujarnya.
Jefri menambahkan, pendekatan yang dibangun Pemkot Jambi melalui model pembangunan berbasis komunitas (community-based development) merupakan arah yang tepat, dan perlu terus diperkuat melalui ruang-ruang dialog seperti ini.
“Kami percaya, semakin masyarakat merasa dilibatkan, maka semakin besar pula tanggung jawab bersama dalam menjaga kota ini dari risiko bencana,” jelasnya.
Forum yang melibatkan berbagai unsur kepentingan tersebut, menumbuhkan dukungan kepada Pemerintah Kota Jambi untuk membangun sinergi agar tercipta kerangka kerja kolaboratif yang konkret dan berkelanjutan dalam upaya penanganan banjir di Kota Jambi.
Turut hadir dalam seminar itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jambi Johansyah, Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar, perwakilan unsur Forkopimda kota Jambi, Kepala Perangkat Daerah terkait dilingkup Pemkot Jambi, unsur Kecamatan, Forum RT, perwakilan Organisasi Masyarakat, NGO, serta Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jambi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: