Tradisi Kerinci Kenduri Sudah Tuai, Ninik Mamak Diarak Dari Rumah Gedang ke Pantai Indah Ratu Segindo Kuning

Tradisi Kerinci Kenduri Sudah Tuai, Ninik Mamak Diarak Dari Rumah Gedang ke Pantai Indah Ratu Segindo Kuning

Arakan Tradisi Kerinci Kenduri Sudah Tuai-Dewi Wilona-Jambi TV

KERINCI, JAMBITV.CO - Tradisi Kerinci Kenduri Sudah Tuai menjadi salah satu tradisi unik yang ada di Kabupaten Kerinci, Jambi. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur dikarenakan panen padi tahun ini berlimpah. 

Tradisi kenduri sudah tuai atau kenduri setelah panen dilaksanakan di Pantai Indah Ratu Segindo Kuning, Desa Koto Tengah, Kecamatan Danau Kerinci. Tradisi ini diikuti anak-anak hingga orang dewasa. 

Sebelum melaksanakan Kenduri Sudah Tuai, Depati 10 Luhah Serah Bumi atau Ninik Mamak atau sering disebut orang yang dituakan di desa. Melaksanakan ziarah ke makam nenek Segindo Kuning atau Nenek Moyang Dahulu.

Usai ziarah, Depati 10 Luhah, ninik mamak beserta 3 Kepala Desa diarak dari Rumah Gedang menuju Pantai Indah Ratu Segindo Kuning yang berjarak kurang lebih 3 kilometer.

BACA JUGA:Tradisi Gebyar Suro di Kayu Aro Kerinci, Ribuan Warga Arak 8 Gunungan Sedekah Hasil Bumi

BACA JUGA:Lakukan Tradisi Bekarang, Ribuan Warga Desa Pasar Terusan Mencari Ikan di Sawah Angker


Ninik Mamak dalam Arakan Kenduri Sudah Tuai-Dewi Wilona-Jambi TV

Diaraknya para tetua ini sebagai bentuk kekompakan adat 10 Luhah di tiga desa, yaitu desa Seleman, desa Koto Tengah dan desa Pasar Sore Seleman dalam mengarah ajun warga.

Ninik Mamak Serah Bumi Adi Tiawarman mengatakan, dalam tradisi Kenduri Sudah Tuai ini mewajibkan anak betino masing masing Luhah membawa dua nasi bungkus.

BACA JUGA:Remaja Pendaki Gunung Kerinci yang Alami Hiportemia Ditemukan Selamat dan Dipulangkan ke Kampung Halaman


Tarian penyambutan Arakan Tradisi Kenduri Sudah Tuai di Pantai Indah Ratu Segindo Kuning-Dewi Wilona-Jambi TV

Nantinya nasi bungkus tersebut dikumpulkan lagi kepada Luhah masing-masing warga. 

Dipenghujung acara, nasi bungkus tersebut dibagikan lagi kepada warga untuk makan bersama.

Ninik Mamak menjelaskan, Kenduri Sudah Tuai ini setiap setahun sekali dilakukan agar tradisi ini tidak punah dimakan waktu dan mengenalkan kepada generasi muda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: