MI No.06/E.72 Tanjung Rawang Terendam Banjir, Guru dan Siswa Terpaksa Menumpang Belajar di Rumah Warga

MI No.06/E.72 Tanjung Rawang Terendam Banjir, Guru dan Siswa Terpaksa Menumpang Belajar di Rumah Warga

MI No.06/E.72 Tanjung Rawang Terendam Banjir, Guru dan Siswa Terpaksa Menumpang Belajar di Rumah Warga-Dewi Wilona-JambiTV

Jambitv.co, SungaiPenuh - Musibah banjir yang melanda Kota Sungai Penuh, turut merendam fasilitas pendidikan, salah satunya Madrasah Ibtidaiyah (MI) No.06/E.72 Tanjung Rawang. Akibat banjir, para siswa dan guru terpaksa melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei lalu ditengah banjir

Sudah lebih dari sepekan MI No.06/E.72 Tanjung Rawang, Desa Tanjung Muda, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh kembali terendam banjir. Para guru terpaksa melaksanakan upacara Hari Pendidikan Nasional ditengah halaman sekolah yang dilanda banjir. Akibat dari banjir, siswa pun terpaksa belajar menumpang dirumah warga setempat.

BACA JUGA:Akses Jalan Jembatan Kerinduan Sungai Penuh Terendam Banjir, Aktivitas Masyarakat Terhambat

Tingginya curah hujan mengakibatkan banjir yang merendam MI No.06/E.72 tanjung Rawang, tinggi airnya mencapai satu meter. Kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan mengingat sebentar lagi akan dilaksanakan ujian akhir semester. Fasilitas belajar dan mengajar, seperti buku paket belajar mengalami kerusakan, hingga hilang di bawa arus banjir.

Kepala MI No.06/E.72 manti misyani mengatakan, daerah ini merupakan daerah langganan banjir sejak 2014, sehingga saat hujan datang sekolah tersebut selalu kebanjiran. Saat ini semua murid terpaksa diungsikan ke rumah warga, karena semua ruang kelas dan fasilitas lainnya sudah terendam banjir. Dirinya berharap adanya perhatian dan solusi dari pihak terkait untuk mengatasi masalah banjir, yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah tersebut, sehingga proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

BACA JUGA:Mengerikan Situasi Saat Banjir Bandang Melanda Desa Semumu Kerinci, 50 Rumah Warga Terendam Banjir

“Kalau banjir sini kejadiannya mulai tahun 2014 sudah mulai banjir. Pokoknya setiap 1 tahun itu pasti banjir, sampai tiga kali dalam satu tahun. Jadi sekolah tidak bisa ditempati lagi kalau sudah banjir. Kami terpaksa menumpang di salah satu rumah warga. Kalau menlapor, sudah kamilakukan. Tapi tidak ada juga tanggapan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: