Siloam Symposium Day 2025, Siloam Hospitals Jambi Update Layanan Kesehatan
Siloam Symposium Day 2025, Siloam Hospitals Jambi Update Layanan Kesehatan --Jambitv.co
KOTAJAMBI, JAMBITV.CO - Siloam Hospitals Jambi pada tahun ini kembali menggelar agenda tahunan yaitu Siloam Symposium day tahun 2025, pada Sabtu (25/10) di salah satu hotel di Kota Jambi.
Dalam acara ini, Siloam Hospitals Jambi menggelar acara seminar tentang Pain management : Bridging acute and chronic care
Dan optimizing gastroenterology : from screning to endoscopic treatment. Dan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten diantaranya, dr. Mulyadi Joyo Santoso, Sp. PD,K-GEH, FINASIM, dr. Ade Tan Reza, Sp.B.SubSp.BD (K), dr. Daniel Edward Ricardo Malau, Sp.N,FMIN, dr. Andi Hasyim, SpAn,MD CIPS, Ns.Melly Imelda Purba S.Kep, Apt. Arum Satifa Desiana, S.Farm, dan Fatur Abrar Ilyas S.Tr.Kes.
BACA JUGA:Lakukan Simulasi Code Yellow, Siloam Persiapkan Pelayanan Prima Untuk Penanganan Pasien
Adapun para peserta seminar dalam Siloam Symposium ini adalah tenaga kesehatan baik dokter umum, perawat, apoteker dan radiografer.
Direktur Hospitals Jambi dr Dini Paramita Defrin, MMRS mengatakan, dalam Siloam Symposium kali ini, menjadi wadah untuk mengupdate terkait dengan service dan pelayanan kesehatan yang dimiliki Siloam Hospitals Jambi.
" Jadi tahun ini kita update terkait dengan apa yang kita lengkapi tahun 2025 di Siloam ada dua, yang pertama terkait dengan kita baru punya endoskopi yaitu alat yang digunakan untuk mendiagnosa pasien-pasien yang berhubungan dengan nyeri perut yang berulang baik itu dari sisi bedah dan penyakit dalam. Terus yang kedua kita juga pengembangan untuk nyeri. Jadi ada 2 dokter yang bisa mengerjakan nyeri di rumah sakit kita, ada dokter anastesi dan dokter syaraf. jadi dua-duanya untuk pasien-pasien yang nyerinya berulang dan tidak sembuh dengan terapi obat minum atau suntik," jelas dr. Dini.
Dirinya berharap dengan kegiatan ini dan adanya penambahan 2 layanan kesehatan ini dapat meningkatkan pelayanan yang ada di Siloam Hospitals Jambi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh keluar daerah untuk mendapatkan penanganan terkait penyakit tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: