Wawancara Bersama Mariani Yanti Kadis Pariwisata, Kota Jambi Pilot Project Literasi Ditetapkan UNESCO

--
Apa tantangan terbesar dalam mengimplementasikan program MIL City di Kota Jambi?
Kita melihat tantangan terbesarnya ada dua: koordinasi dan kesenjangan literasi. Koordinasi lintas-OPD seringkali butuh waktu karena beda prioritas. Di sisi lain, tingkat literasi masyarakat juga beragam; ada yang sudah sangat cakap digital, ada yang masih rendah. Jadi tantangannya bagaimana membuat program yang bisa menjangkau semua lapisan masyarakat secara inklusif, sambil memastikan keberlanjutan dukungan anggaran
Harapan apa yang ingin dicapai Dinas Pariwisata dan Pemkot Jambi dari program ini, baik untuk masyarakat lokal maupun posisi Kota Jambi di kancah internasional?
Harapan kami, untuk masyarakat lokal, kami ingin warga Kota Jambi makin kritis, terbuka, dan mampu memanfaatkan informasi untuk hal-hal produktif, baik dalam pendidikan, ekonomi, maupun kehidupan sehari-hari. Untuk kancah internasional, kami ingin Kota Jambi dikenal sebagai kota budaya yang adaptif, terbuka terhadap inovasi global, dan menjadi model kota literasi informasi yang bisa menginspirasi daerah lain di Indonesia maupun Asia Tenggara.
UNESCO a mengundang Wali Kota Jambi pada 2025. Apa yang sedang dipersiapkan Pemkot Jambi untuk menunjukkan progres kepada dunia?
Kami akan menyiapkan progress berbasis indikator yang jelas disertai bukti implementasi awal, mungkin pelatihan pemandu wisata, dan program Rumel. Kami juga sedang menyusun Pokja dan nantinya setelah terbentuk akan membhasa rencana aksi/MIL Action Plan yang akan sebagai rencana aksi resmi kota.
Bagaimana cara melibatkan generasi muda, pelajar, komunitas literasi, dan pelaku pariwisata agar benar-benar menjadi bagian dari gerakan ini?
Kami sadar, gerakan ini hanya bisa hidup kalau generasi muda ikut serta. Kedepan akan diupayakan kegiatan-kegiatan yang dekat dengan pemuda dan pelajar seperti konten kreatif bertema budaya dan literasi, serta kelas-kelas literasi digital di sekolah dan komunitas.
Untuk pelaku pariwisata, kami dorong pelatihan hingga sertifikasi. Intinya, semua pihak harus dilibatkan agar literasi informasi menjadi gerakan bersama, bukan sekadar program pemerintah.
Mariani Yanti Kadis Pariwisata, Kota Jambi Pilot Project Literasi Ditetapkan UNESCO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: