Jadi Sorotan, Angka Inflasi Di Kerinci Capai 6,09 Persen

Jadi Sorotan, Angka Inflasi Di Kerinci Capai 6,09 Persen

Jadi Sorotan, Angka Inflasi Di Kerinci Capai 6,09 Persen-Nur Pehatul Jannah-JambiTV

Jambitv.co, Jambi - Ikuti rakor pengendalian inflasi bersama Mendagri, Gubernur Jambi Al Haris memastikan pemerintah provinsi akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga komoditas bahan pangan, yang menjadi acuan pergerakan inflasi.

Pemerintah Provinsi Jambi memastikan terus berupaya melakukan strategi pengendalian inflasi di daerah, sesuai instruksi pemerintah pusat. Khususnya, untuk menjaga stabilitas harga komoditas bahan pangan yang selalu menjadi pemicu inflasi untuk tahun 2024. 

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2024 Ditargetkan Tumbuh 5 Persen dan Inflasi Jambi Akan Terkendali

Hal ini disampaikan Gubernur Jambi Al Haris usai mengikuti rakor nasional pengendalian inflasi, secara virtual di ruang vidcon rumah dinasnya, pada Senin pagi 13 Mei 2024. Langkah tersebut akan dilakukan pemerintah bersama tim pengendali inflasi daerah, khususnya untuk komoditas-komoditas yang diwaspadai bisa menimbulkan inflasi. 

Adapun angka inflasi Provinsi Jambi pada bulan April lalu sebesar 3,93 persen. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 3,84 persen. Menurut Gubernur Al Haris, salah satu pemicu kenaikan inflasi ini yakni tingginya inflasi di Kabupaten Kerinci yakni mencapai 6,09 persen. 

BACA JUGA:Harga Beras Naik, Akan Berdampak Pada Inflasi

“Yang jadi masalah adalah naiknya inflasi di Kerinci, karena Kerinci menjadi salah satu kabupaten yang menjadi objek penilaian daripada BPS. Ini kenaikannya luar biasa 6,09 persen, separuhnya dari Sungai Penuh. Ini mempengaruhi inflasi kita. Masalahnya adalah barang-barang komoditi yang ada di Kerinci yang tadinya memasak ke daerah Jambi, hari ini direbut oleh orang luar Jambi misalnya mereka suplai ke Bengkulu misalnya. Ini berpengaruh karena hukum dagang cenderung menjual harganya lebih tinggi itulah masalahnya sehingga pasukan daerah itu tidak stabil,” jelas Al Haris.

BACA JUGA:Inflasi Provinsi Jambi Naik 0,40 Persen, Komoditi Ini Jadi Penyumbang Terbesar

Lebih lanjut, Al Haris mengatakan tingginya inflasi di Kerinci disebabkan banyaknya petani yang menjual hasil panen ke pembeli dari luar Provinsi Jambi sehingga membuat pasokan dalam daerah berkurang. Untuk mengatasinya, Al Haris akan melakukan pertemuan dan koordinasi dengan TPID Provinsi Jambi terkait pengendalian inflasi di Kerinci, termasuk akan menginisiasi pengadaan toko TPID di Kerinci. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: