Status Tanggap Darurat Dicabut, Kerinci Saat Ini Berstatus Transisi
Status Tanggap Darurat Dicabut, Kerinci Saat Ini Berstatus Transisi-Dewi Wilona-JambiTV
Jambitv.co, Kerinci - Pemerintah Kabupaten Kerinci, melalui posko satgas bencana banjir dan longsor menyampaikan bahwa status tanggap darurat resmi dicabut dan saat ini ditetapkan status transisi mulai Minggu (28/1).
Sebelumnya sudah dua kali selama dua pekan, menetapkan status bencana banjir dan longsor menjadi tanggap darurat. Namun status tanggap darurat resmi dicabut, dan ditetapkan status transisi hingga bulan April mendatang. Penetapan ini dilakukan, mengingat kondisi daerah sudah memungkinkan untuk beraktivitas, dan curah hujan pun mulai kembali normal.
BACA JUGA:Pemkab Kerinci Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor 14 Hari Kedepan
PJ Bupati Kerinci Asraf menjelaskan, bahwa status transisi ditetapkan sejak tanggal 29 Januari 2024 hingga tiga bulan kedepan, dan aktifitas kembali seperti biasa namun tetap siaga.
Asraf juga menambahkan, status transisi ini bermaksud untuk memenuhi aturan pekerjaan lanjutan yang harus diselesaikan, dan pihaknya akan mengevaluasi ulang status yang sudah ditetapkan ini.
“Masa tanggap darurat Kabupaten Kerinci sudah kita cabut dan kita turunkan menjadi masa transisi sampai dengan bulan April 2024,” ujar Asraf.
BACA JUGA:BPBD Ajukan Perpanjangan Status Tanggap Darurat Kabupaten Tebo
Sementara itu Ketua Satgas bencana banjir dan longsor Dandim Kerinci Letkol Infantri Andi Irawan mengatakan, kondisi saat ini akan perlahan pulih, meski ada beberapa pekerjaan lanjutan yang harus diselesaikan. Seperti jalan amblas, jembatan dan fasilitas lainnya, namun kondisi ini sudah ke tahap transisi menuju kondisi pemulihan.
Andi menambahkan, Dinas PUPR sudah memperbaiki dan membersihkan 128 titik longsor dan 125 jalan, kemudian sampai saat ini ada 4 kecamatan yang masih tergenang banjir.
“Untuk jembatan atau pun jalan yang rusak kita totalkan ada 29 titik. Kemudian lahan pertanian ini pun mengalami perubahan. Setelah kita pendataan awal, kemudian kita lanjutkan lagi, data yang kami himpun saat ini 998,5 hektar. Ini lahan pertanian yang berdampak. Kemudian fasilitas kesehatan ada 5 unit, dan fasilitas pendidikan ada 49 unit,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: