Lihatlah Perjuangan Siswa SD ini Untuk Tetap Bisa Sekolah, Harus Injak Jalan Becek dan Naik Perahu Setiap Hari

Lihatlah Perjuangan Siswa SD ini Untuk Tetap Bisa Sekolah, Harus Injak Jalan Becek dan Naik Perahu Setiap Hari

Lihatlah Perjuangan Siswa SD ini Untuk Tetap Bisa Sekolah, Harus Injak Jalan Becek dan Naik Perahu Setiap Hari-Surya Abadi-JambiTV

Jambitv.co, Sarolangun – Pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, atau diantar menggunakan motor dan mobil adalah hal yang sudah sangat biasa kita lihat. Namun tahukah kamu, di tengah kemajuan pembangunan dan teknologi saat ini, ternyata tidak semua dapat merasakan itu. Di Kabupaten Sarolangun misalnya, tepatnya di Kecamatan Batang Asai. Ada sejumlah siswa yang setiap hari harus berjuang keras agar bisa sampai ke sekolah mereka.

Mereka juga masih berusia yang sangat belia, baru duduk di bangku sekolah dasar. Namun semangatnya untuk ke sekolah tak patah, meskipun harus menginjakkan kaki mereka di genangan becek dan naik perahu setiap hari.

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Berikan Bantuan Pendidikan Dumisake Untuk 17 Sekolah di Tanjung Jabung Timur


Lihatlah Perjuangan Siswa SD ini Untuk Tetap Bisa Sekolah, Harus Injak Jalan Becek dan Naik Perahu Setiap Hari-Surya Abadi-JambiTV

Mengayuh perahu mereka melawan arus sudah menjadi makanan sehari-hari, meskipun bagi orang yang melihatnya sangat menghawatirkan. Karena bisa saja, saat perahu karam atau terjadi musibah dalam perjalanan mereka, tentu nyawa yang menjadi taruhan.

Anak-anak kuat ini bersekolah di SD Negeri 156 Batang Asai, Sarolangun. Dari keterangan Syafi’i Tokoh Masyarakat setempat, orang tua mau tidak mau mengizinkan anaknya untuk menempuh perjalanan yang cukup esktrem ini agar bisa bersekolah. Pasalnya, sampai saat ini tidak pernah dibangun jembatan yang menghubungkan Dusun Muaro Lepat menuju lokasi sekolah mereka. 

BACA JUGA:Sekelompok Pelajar Melakukan Penyerangan SMAN 5 dan Merusak Pagar Sekolah


Sejumlah Siswa SD di Batang Asai Setiap Hari Melawan Arus Sungai Untuk Menyeberang Desa-Surya Abadi-JambiTV

“Selain untuk sekolah, kami sangat membutuhkan jembatan agar perekonomian masyarakat bisa berkembang. Saat ini sulit sekali mencari akses jalan untuk membuka perekonomian ke desa luar,” tutur Syafi’i.

Bukan tidak berusaha, menurut Syafi’i, setiap tahun warga desa mereka selalu mengajukan pembangunan jembatan penghubung tersebut ke Pemerintah. Namun tetap saja tak didengar.

Semoga saja anak-anak yang sedang berjuang dalam mencari ilmu ini selalu diberi keselamatan, sehingga kelak jika mereka telah berhasil, barulah jembatan harapan masyarakat tersebut mungkin dapat terwujud. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jambitv.disway.id