Senjata Pusaka Aceh, Rencong Simbol Ketinggian Martabat Rakyat Aceh

Senjata Pusaka Aceh, Rencong Simbol Ketinggian Martabat Rakyat Aceh

Rencong, Senjata Pusaka Aceh--sumber foto- - kebudayaan.kemendikbud.go.id

Jambitv.co, Kisah – Setiap daerah di Indonesia memiliki keunggulan masing-masing dalam bidang persenjataan, khususnya  yang disebut sebagai Pusaka. Nah untuk warga Aceh, mereka memiliki senjata yang diberi nama Lambak atau Rencong. Lebih dikenal dengan sebutan Rencong, senjata khas Aceh ini ternyata memiliki sejarah panjang dan makna yang mendalam.

 

Dari catatan sejarah, Rencong sudah dikenal sejak awal Islam Kesultanan di abad ke-13. Pada era Kerajaan Aceh Darussalam, Rencong menjadi bagian penting dalam setiap warga Aceh, yang selalu melekat di pinggangnya baik pria maupun wanita.

BACA JUGA:Keris Taming Sari, Cerita Hang Tuah Mengalahkan Pemilik Keris

Bagi rakyat Aceh, Rencong adalah simbol keberanian, kebesaran, dan ketinggian martabat orang Aceh. Bahkan Rencong ini memiliki tingkatan yang mencerminkan strata masyarakat pada masa itu. Artinya, dengan melihat Rencong seseorang, kita sudah dapat mengetahui tingkat ekonomi orang tersebut.

 

Keberadaan Rencong di Indonesia seperti tidak terlepas dari hubungan internasional dunia barat, sebut saja misalnya dengan Turki dan Anak Benua India. Rencong memiliki kesamaan dengan Blade yang dipakai oleh prajurit Turki pada masa Sulthan Mahmud di Kerajaan Ottoman Turki. Rencong juga memiliki kesamaan dengan Mughal scimitar yang bergantung gantung dari ikat pinggang di tembok gantung Madras, India tahun 1610-1620.

BACA JUGA:Keris Nogososro Pusaka Paling Sakti di Tanah Jawa, Jadi Perburuan Politikus Untuk Mendapat Kekuasaan

Selain itu, bahkan dalam catatan Belanda pada abad ke-14, Rencong ini telah menjadi sorotan. Dalam ilustrasi buku perang kolonial Belanda yang dihasilkan oleh Pusat Data Dokumentasi pada tahun 1977. Menurut sebuah majalah artikel populer, bentuk Rencong dikembangkan di Aceh pada abad ke-16, saat Sultan AI Kahar memiliki hubungan dekat dengan Khalifah Turki Ottoman. Pada saat itu, beliau meminta bantuan untuk menyerang Portugis.

 

Pada abad ke-18, tokoh pahlawan sastra Pocut Muhammad memerintahkan pembuatan Rencong dalam jumlah yang banyak karena persediaan baja yang menumpuk. Salah satu Rencong tersebut kini dapat dilihat di Museum Praha, Ceko.

 

Rencong yang paling berharga dari abad ke-19, dengan ukiran huruf Arab, saat ini dapat kita temukan di Museum Jakarta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: