Hadiri FGD Gapki Jambi, Al Haris Harap Gapki Dapat Menghadapi Berbagai Tantangan

Hadiri FGD Gapki Jambi, Al Haris Harap Gapki Dapat Menghadapi Berbagai Tantangan

Gubernur Al Haris Hadiri FGD Gapki Jambi-Nur Pehatul Jannah-Jambitv.disway.id

Jambitv.co, Jambi - Guna menyasar pembangunan kelapa sawit berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Jambi menggelar Focus Group Discussion (FGD), bersama Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Jambi. Kegiatan ini pun dihadiri dan dibuka langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris.

Bertempat di Swiss Bell Hotel Jambi, Gubernur Jambi Al Haris, menghadiri sekaligus membuka kegiatan FGD bersama Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Jambi.

Dalam FGD Gapki ini Al Haris meminta para pengusaha kelapa sawit, memiliki desain strategi perencanaan pembangunan kelapa sawit, yang memperhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan, mulai dari aspek ekonomi, sosial, budaya hingga ekologi.

“Saya berharap melalui FGD ini akan semakin memperkuat data dan koordinasi, kapasitas dan kapabilitas tata kelola serta dukungan terhadap sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Akses Pasar Produk Kelapa Sawit,” kata Haris.

Dijelaskan Al Haris bahwa kelapa sawit merupakan komoditas unggulan di Provinsi Jambi, serta memiliki peran strategis bagi pembangunan nasional. Secara umum luas kebun kelapa sawit di jambi seluas 1.134.640 hektar. Dimana jika dirincikan  berdasarkan kepemilikannya, bumn memiliki lahan seluas 23.057 hektar, pihak swasta seluas 518.869 hektar, dan milik rakyat seluas 592.714 hektar.

BACA JUGA:Al Haris Buka Musda dan Musca Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia

Gubernur Al Haris juga berharap dari pertemuan ini akan terjalin silahturahmi antara pengusaha, pemerintah dan juga masyarakat yang ada di sekitar perkebunan. Mengingat keberlanjutan industri kelapa sawit baik daerah maupun nasional masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya, berkaitan dengan bagaimana meningkatkan komitmen para pihak yang terlibat dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan untuk mensinergikan prinsip 5P yakni People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnershipp.

“Diskusi ini sebenarnya kita ingin agar para pemilik perusahaannya rukun, warga masyarakat yang berdomisili disekitar kebun itu sendiri juga rukun. Perlu ada hubungan baik dengan masyarakat disekitar perkebunan dan kewajiban perusahaan untuk memberikan CSR,” lanjutnya.

Selain itu, dalam kesempatan ini, Al Haris menghimbau semua perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Provinsi Jambi,  untuk ikut dan bergabung menjadi anggota Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Menurut Haris, Gapki berperan sebagai wadah  bagi para pengusaha sawit untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, serta menunjang kebijakan pemerintah pada sektor perkebunan menuju tata kelola industri kelapa sawit yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: