Antrian Solar di Jambi, Keluhan itu berulang tak pernah ada solusi nyata

Antrian Solar di Jambi, Keluhan itu berulang tak pernah ada solusi nyata

--

Namun, pihak Pertamina Patra Niaga Wilayah Jambi membantah bahwa antrean terjadi akibat kurangnya pasokan. Sales Area Manager Retail Pertamina Jambi, Misbah Bukhori beberapa waktu lalu menegaskan bahwa distribusi solar tetap berjalan sesuai kuota, yakni sekitar 220 kiloliter per hari di 19 SPBU se-Kota Jambi.

“Penyaluran BBM jenis solar dilakukan sesuai kuota harian. Antrian yang terjadi lebih cenderung karena meningkatnya konsumsi kendaraan,” jelasnya.

Pernyataan ini tidak sepenuhnya meredam keresahan masyarakat. Pasalnya, di lapangan, antrean tetap saja terjadi. Para sopir merasa terjebak dalam lingkaran masalah: mereka tak ingin membuang waktu berjam-jam di SPBU, tapi solar adalah kebutuhan pokok yang tak bisa di tunda.

 

Fenomena antrean solar di Jambi kini seperti pemandangan biasa. Sopir yang menunggu dengan sabar, warga yang resah karena akses rumah atau tokonya terhalang, serta jalanan yang macet karena truk berderet di pinggir jalan.

Bagi sebagian orang, antrean ini hanyalah potret kecil dari persoalan energi yang lebih besar. Sebuah ironi di tanah yang kaya sumber daya, tapi masyarakatnya harus bertarung setiap hari demi bahan bakar.

Pertanyaannya kini, sampai kapan antrean ini akan dibiarkan menjadi wajah keseharian Kota Jambi?

Apakah Anda mau saya tambahkan angle human interest lebih dalam dengan menyorot kisah satu sopir atau pedagang kecil yang paling terdampak, supaya pembacanya lebih “tertarik” dan emosional?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: