Antrian Solar di Jambi, Keluhan itu berulang tak pernah ada solusi nyata

Antrian Solar di Jambi, Keluhan itu berulang tak pernah ada solusi nyata

--

JAMBI, KENALI.CO.ID- Di sebuah sore yang terik di kawasan Paal Lima, Kota Jambi, deretan truk mengular di sepanjang jalan. Mulai dari pintu masuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hingga jauh ke badan jalan, kendaraan berat itu menunggu giliran untuk mendapat setetes solar. Beberapa sopir terlihat bersandar di pintu mobil, sebagian lagi duduk di warung kecil sambil mengeluh soal panjangnya antrean.

“Sudah hampir tiga jam nunggu, eh pas giliran solar malah habis,” keluh Herman, sopir Bus lintas Sumatera, sambil menyulut rokoknya. Wajahnya lelah, bukan hanya karena perjalanan panjang, tapi juga karena menanti bahan bakar yang menjadi urat nadi pekerjaannya.

Pemandangan seperti ini bukan sekali dua kali terjadi. Hampir setiap hari, antrean panjang solar menghiasi SPBU di Jambi. Dari Paal 5, Paal 7, Nusa Indah, hingga Broni, kisahnya sama: kendaraan besar memenuhi bahu jalan, memicu kemacetan, bahkan kerap menimbulkan perselisihan.

Tak jarang, antrean solar merembet ke halaman rumah warga atau depan toko. Situasi ini kerap memicu emosi. Ada pemilik ruko yang marah karena akses dagangannya terhalang, ada pula warga yang terlibat adu mulut dengan sopir.

“Kalau cuma parkir di dalam SPBU mungkin tidak masalah, tapi ini sampai di depan rumah orang,” ujar Siti, warga yang rumahnya bersebelahan dengan SPBU di kawasan Nusa Indah.

 

Bahkan, sesama sopir pun kadang terlibat cekcok. Ada yang menuduh potong antrean, ada yang tak sabar menunggu, hingga akhirnya adu mulut dengan petugas SPBU.

“Pernah saya lihat sampai baku hantam, cuma gara-gara solar,” kata Sukri, seorang warga yang kerap melintas di Paal Tujuh.

Di media sosial, keluhan masyarakat pun berseliweran. Ada yang mengunggah foto antrean panjang, ada yang menuliskan keresahan karena macet, ada pula yang menyindir kondisi Jambi sebagai daerah kaya sumber daya alam, tapi warganya masih kesulitan mencari solar.

“Elit-elit politik sibuk di pusat, tapi beginilah suasana SPBU di Jambi. Hampir setiap hari antre seperti ini,” tulis seorang warganet.

 

Keluhan itu berulang, seolah tak pernah ada solusi nyata

Keluhan itu berulang, seolah tak pernah ada solusi nyata. Pemerintah daerah dan aparat terkait di anggap tutup mata.

“Sudah lama berlangsung, tapi tak pernah selesai. Kita sebagai masyarakat hanya bisa pasrah,” kata Indra, pengendara yang mengaku setiap hari terganggu karena lalu lintas tersendat oleh antrean SPBU.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: