Jambitv.co - Perumda Tirta Mayang Kota Jambi masih membutuhkan investasi yang cukup besar, untuk memenuhi target 2.000 Liter perdetik ditahun 2028.
Dari hasil rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi II DPRD Kota Jambi dengan Perumda Tirta Mayang pada Rabu (25/10) pagi, terungkap Perumda mebutuhkan Rp.540,9 miliar.
Ivestasi sebesar itu menurut Direktur Teknik Perumda Tirta Mayang Muztazal khomidi, berdasarkan perhitungan biaya untuk bangunan intake, instalasi pengolahan air (IPA), bangunan Booster Pump, perpompaan, jaringan transmisi dan distribusi, serta ATR dan NRW totalnya Rp540,9 miliar.
Lebih lanjut Muztazal mengatakan, jika Perumda Tirta Mayang memiliki beberapa permasalahan diantaranya adalah bangunan intake yang operasionalnya belum optimal. BACA JUGA:Alami Kekeringan, PDAM Salurkan Air Bersih Ke Seberang BACA JUGA:Sidak Intake Sijenjang, Komisi II Usulkan Bangun Intake Baru
"Intake Pasir Panjang dan Tanjung Johor, intake Pulau Pandan atau Benteng, dan intake Sijenjang itu masih ada masalah. Apalagi musim kemarau terjadi pendangkalan sehingga air baku tidak optimal masuk pipa sadap," katanya.
Selain itu perundam Tirtamaya juga memiliki beberapa permasalahan pada instalasi pengolahan air (IPA). Diantaranya adalah IPA Tanjungsari, IPA Benteng dan IPA Broni 1.
"Khusus IPA Benteng memang sudah sejak 2019 tidak kita operasionalkan, karena kondisinya memang sudah sangat tua perlu peremajaan," katanya.
"Untuk perpompaan, kami juga masih ada pompa yang usianya sudah tua, tapi masih dioperasikan." Imbuhnya.
Sementara Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun menjelaskan, beberapa persoalan yang ada di Perundam Tirta Mayang. mulai dari permasalahan jaringan, masalah intake dan anggaran yang dibutuhkan.
" Dalam rencana investasinya, Perumdam Tirta Mayang membutuhkan anggaran sekitar Rp540,9 miliar selama 5 tahun ke depan." Ujarnya
Yang paling krusial kata Junedi, itu masalah jaringan yang lama-lama atau sudah berusia puluhan tahun. Persoalan itu harus dibereskan. Selain itu juga ada persoalan intake seperti Intake Sijenjang yang kapasitasnya 300 liter per detik, hanya mampu beroperasi 160 liter per detik. BACA JUGA:Stockpile Batu Bara PT SAS Akan Berdampak Pada 20 Ribu Pelanggan PDAM, Sumber Air Intake PDAM Akan Tercemar
"Kami minta semua dimaksimalkan, baik intake maupun IPA. Sehingga pelayanan air minum ke depan menjadi lebih baik daripada saat ini. " jelasnya.
Junedi mengingatkan, agar pemerintah kota Jambi menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi, pihak balai (BWSS), dan juga pemerintah pusat. Sehingga pelayanan air minum kedepan bisa dimaksimalkan.
"Karena kan kita tidak bisa mengandalkan biaya dari Tirta Mayang, dia tidak akan mampu. Makanya harus ada kolaborasi dengan provinsi dan pusat," pungkasnya BACA JUGA:Ancam Sumber Air PDAM, Dewan Minta Stockpile Pindah Hadir dalam RDP, ketua komisi 2 Juni di Singapura dan dihadiri oleh Anggota Komisi II, Sutiono, Fuad Safari, dan Suherman. Sementara dari pihak Perumdam Tirta Mayang, diwakili oleh Direktur Teknik, Muztazal Khomidi, SDM Div. Sekretaris Perusahaan, Arianto, Ketua KKI, Husean Pancanata dan lainnya.