Jambitv.co, Jambi - Polda Jambi menggelar kegiatan konser anti radikalisme. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiwa terhadap radikalisme dan intolertansi. Konsep ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia, dan akan terus dikembangkan di daerah lain.
Dalam rangka menuju indonesai Emas 2045, Polda Jambi menggelar konser anti radikalisme, di kampus UNJA Mendalo, pada Sabtu sore (16/9).
Dalam kegiatan konser anti radikalisme ini, juga menampilkan seorang mativator serta penampilan rabana dan tarian daerah.
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, dirinya sangat meyakini pesan yang disampaikan dalam acara ini, bisa langsung dicerna oleh generasi muda. Yang mana para generasi muda, telah menyatakan siap lawan radikalisme dan lawan intoleransi.
Irjen Pol Rusdi juga menjelaskan, kampus merupakan benteng radikalisme dan intoleransi, dan kegiatan ini nantinya juga akan dilakukan di seluruh kampus di Provinsi Jambi.
“Kami meyakini pesan itu sampai kepada generasi muda dan mereka mengatakan siap lawan radikalisme dan lawan intoleransi. Kita jadikan kampus menjadi benteng terhadap radikalisme dan intoleransi Ini tidak hanya ada di kampus UNJA tetapi juga ada di kampus-kampus seluruh Provinsi Jambi,” kata Kapolda.
Sementara itu, Direktur Pencegahan Densus 88, Brigjen Tubagus Ami Prindani menyampaikan, kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia. Dengan konsep memberikan sosialisasi, pembekalan kepada mahasiswa yang dikemas dengan mencampurkan seni musik.
Dirinya menilai konsep ini sangat bagus, dan dirinya juga sangat meyakini pesan yang disampaikan secara tidak langsung akan melekat di pemikiran para mahasiwa.
“Jadi acara ini merupakan yang pertama yang dilakukan di Indonesia dengan memberikan pembekalan kepada mahasisw, dengan dikemas oleh segi musik. Ini sangat bagus. Seperti yang dilihat dari awal acara, semangat mahasiswa tetap terjaga, dan pesan-pesan yang disampaikan narasumber pasti masuk semua, apalagi dengan adanya yel-yel, komunikasi, tanya jawab. Itu secara tidak langsung akan melekat dipikiran mereka,” ujar Tubagus.
Mahasiwa yang mengikuti kegitan konser anti radikalisme ini, juga diharapkan dapat menjadi agen-agen yang bisa melanjutkan pesan-pesan anti radikalisme kepada keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya, sehingga pesan anti radikalisme tersebut dapat berkembang.