Fakta Terkait Isu Makanan Tak Layak di SMA Titian Teras, Kepala Sekolah dan Pihak Catering Beri Klarifikasi
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata dan Kadisdik Provinsi Jambi Syamsurizal mencoba makanan siswa SMA Titian Teras-Nur Pehatul Jannah-JambiTV
KOTAJAMBI, JAMBITV.CO - Kepala SMA Titian Teras memberikan klarifikasi terkait aksi damai sejumlah wali murid yang mengeluhkan makanan para siswa yang dinilai tidak layak. Kepala Titian Teras membantah hal tersebut, dan memastikan semua makanan yang disajikan sudah sesuai standar dari ahli gizi.
Kepala SMA Titian Teras Karnama membantah keluhan sejumlah wali murid yang menilai makanan catering yang disajikan untuk para murid dalam keadaan tidak layak. Dirinya bahkan memastikan tidak ada masalah terkait makanan, dan minuman yang disajikan.
Makanan yang diperoleh dari pihak catering sudah sesuai dengan menu yang ditentukan, serta kebutuhan gizi yang sudah dipertimbangkan oleh ahli gizi dari pihak catering.
BACA JUGA:Respons Cepat! Kadisdik Jambi Minta Inspektorat Audit SMA Titian Teras Terkait Fasilitas Makanan
Selain itu, Karnama juga membantah terkait biaya makan yang dinilai terlalu tinggi. Dirinya mengatakan, bahwa biaya makan siswa perhari hanya Rp 30 ribu untuk 3 kali makan. Menurutnya, nilai tersebut bahkan sangat rendah jika dibandingkan dengan asrama lainnya yang bisa mencapai 60 hingga 70 ribu rupiah perhari.
“Misalnya, porsinya kurang, menunya tidak sesuai dengan dirumah, katakanlah kurang cabai, ada sosis, ada nugget. Bagi kami, Kepala Asrama yang penting bukan itu, tetapi yang penting itu adalah nilai kalorinya. Dan kami ada pihak catering yang ada penyedia halal haramnya, ahli gizi yang mengatur berapa kalori yang harus masuk, kemudian ahli hukumnya juga ada. Insya Allah dan kami jamin sesuai makanannya. Karena itu menjadi konsen kami sebagai sekolah berasrama. Pertama, jangan sampai anak-anak itu sakit,” ujar Karnama.
BACA JUGA:Pelajar SMPN 10 Kota Jambi Bawa dan Konsumsi Miras di Sekolah. Ini Kata Pihak Sekolah!
Sementara itu, pihak jasa catering Aldy mengatakan, bahwa makanan yang disajikan setiap hari selalu disesuaikan dengan kebutuhan gizi siswa. Untuk itu, pihaknya sangat merasa dirugikan atas kasus tersebut. Dirinya pun mengaku, bahwa perusahaannya akan menempuh jalur hukum atas kejadian ini.
“Sebenarnya, isu yang beredar itu tidak benar adanya di tempat kami, dan mereka juga tidak memiliki bukti. Jika isu ini terus berkembang, hal ini bisa merugikan perusahaan kami dan kami siap menempuh jalur hukum. Saya pastikan makanan tersebut sesuai dengan standar, sesuai harga yang diberikan kepada pihak sekolah, dan semua itu kami sudah ada ahli gizi, ahli kalori yang sudah dipersiapkan. Di daftar menu, kami mengikuti sesuai menu, sudah didiskusikan dengan pihak sekolah,” tandas Aldy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: