Banjir di Muaro Jambi Rendamm 81 Sekolah, Pembelajaran Terpaksa Lewat Daring

Banjir di Muaro Jambi Rendamm 81 Sekolah, Pembelajaran Terpaksa Lewat Daring

Banjir di Muaro Jambi Rendamm 81 Sekolah, Pembelajaran Terpaksa Lewat Daring-Yasri Nurhadi-JambiTV

Jambitv.co, MuaroJambi – Banjir di Muaro Jambi telah merendam 81 sekolah. Meskipun Banjir sudah mulai berangsur surut, namun mayoritas sekolah tersebut masih tergenang Banjir. Untuk mengantisipasi dampak Banjir tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi terpaksa tetap memberlakukan pembelajaran lewat daring.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Muaro Jambi, Firdaus mengatakan, dalam minggu ini sudah ada beberapa  sekolah  yang sudah mulai surut. Namun masih ada 81  satuan pendidikan yang terendam  banjir.

Sehingga pihaknya  tetap melaksanakan pembelajaran  jarak jauh atau daring. Sementara itu, untuk  ketinggian  air sendiri berada di kisaran 1 sampai 2 meter.

BACA JUGA:Jembatan Gantung Dusun Renah Sungai Besar Dihantam Banjir Bandang Bungo, Jembatan di Dusun Teluk Pandak Putus

Dari 6 kecamatan, sekolah yang paling banyak terendam  banjir terdapat   di kecamatan  Kumpeh Taman Rajo.

“Saat ini kurang lebih ada 81 satuan pendidikan kita yang terdampak banjir. Proses pembelajarannya belum bisa dilaksanakan secara tatap muka, namun dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Informasi yang kami terima ada beberapa sekolah yang sudah mengalami penurunan, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa melakukan pembelajaran dengan tatap muka,” ujar Firdaus, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muaro Jambi.

BACA JUGA:Ratusan Rumah di Desa Pulau Kayu Aro Masih Terendam Banjir

Firdaus menambahkan, dari 81 sekolah yang terendam banjir tersebut. Terdata ada 600 siswa yang terdampak dan terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh. 

“Saat ini lebih kurang 600 siswa yang saat ini terdampak banjir dan belajar secara daring,” pungkasnya.

BACA JUGA:Pj Bupati Bachyuni Bersama Istri Tinjau Lansung Banjir di Pematang Jering

Sementara itu, pembelajaran secara daring di tengah bencana banjir saat ini dinilai belum maksimal. Karena ada beberapa kendala yang dihadapi  oleh para guru, karena kondisi siswa  dan juga jangkauan guru ke rumah siswa yang terbatas.

Hal ini menjadi catatan  penting bagi Dinas Pendidikan pasca banjir nanti, agar satuan pendidikan memaksimalkan pembelajaran siswa yang tertinggal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jambitv.disway.id