Ribuan Masa Geruduk Kantor DPRD Provinsi Jambi Tolak Pembangunan Stockpile Batubara

Ribuan Masa Geruduk Kantor DPRD Provinsi Jambi Tolak Pembangunan Stockpile Batubara

Ribuan Masa Geruduk Kantor DPRD Provinsi Jambi Tolak Pembangunan Stockpile Batubara-Rudiansyah-JambiTV

Jambitv.co, Jambi - Ribuan masa geruduk kantor DPRD Provinsi Jambi, menolak pembangunan stockpile batubara di Aur Kenali. 

Ribuan masa yang terdiri dari 26 rt yang ada di kelurahan Aur Kenali, desa Mendalo Darat, desa Mendalo Laut, Walhi serta mahasiswa, melakukan aksi demo di kawasan kantor DPRD Provinsi Jambi, Sabtu (6/1). 

Demo ini dilakukan terkait penolakan akan dibangunnya stockpile dan jalan khusus batubara Di Aur Kenali dan Mendalo yang akan dibangun oleh PT Sinar Anugrah Sukses PT SAS. 

BACA JUGA:Tinjau Jalan Batubara dan Stockpile di Aur Kenali, Sekda Sudirman: Pembangunan Ini Bisa Diteruskan

Sehingga dengan adanya rencana tersebut masyarakat menolak keras, karena dianggap dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi masyarakat yang ada dikawasan tersebut. Demo ini pun dilakukan agar pemerintah dapat menolak dan membatalkan rencana pembangunan stockpile tersebut.

BACA JUGA:Protes Sungai Batanghari Dijadikan Lintasan Batubara, Walhi: Pindah Lintasan Hanya Pemindahan Kerusakan

Terkait hal ini, Tawaf selaku korlap mengaku sangat kecewa dengan Gubernur Jambi Al Haris, karena tidak menemui para pendemo. Padahal mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi terkait penolakan pembangunan stockpile tersebut. 

Dirinya menyebut, sebelumnya juga sudah ada pertemuan di balai, namun juga tidak ada kesepakatan yang didapatkan. 

BACA JUGA:Ribut Soal Stockpile Batu Bara PT SAS, dr. Andang : Itu Bagian Dari Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara

“Pada hari ini sesuai dengan jadwal yang kita sepakati dari 26 RT, termasuk Desa Mendalo Darat, Mendalo Laut. Pada hari ini kita sangat kecewa dengan pemimpin Jambi yaitu Gubernur Al Haris yang tidak menemui para pendemo pada aksi hari ini. Kita hanya menyampaikan aspirasi kita untuk menolak yang sudah kita sampaikan dengan harga mati,” kataTawaf.

Tawaf juga sangat menyayangkan statemen Sekda yang mengatakan bahwa yang terdampak dengan pembangunan stockpile batubara hanya 8 rumah. 

BACA JUGA:Sopir Truk Batubara Akan Diberikan BLT Selama Jalur Darat Dibatasi Saat Proses Pemilu Awal 2024

“Yang kita sayangkan dari statemen Pak Sekda, bahwa hanya 8 rumah yang terdampak. Ini seperti mengalihkan isu, seolah-olah yang bermasalah yang kena dampak hanya 8 rumah itu dan inilah yang akan diganti untumg. Padahal 8 rumah tersebut sepakat mereka tidak akan menjual rumah-rumah mereka,” pungkas Tawaf.

Sementara itu pantauan di lokasi, sekitar tiga jam lamanya para pendemo melakukan orasi di kawasan kantor DPRD Provinsi Jambi. Namun tidak ada satupun pejabat terkait yang datang menemui mereka. Sehingga merekapun tidak bisa masuk dan hanya batas gerbang yang dijaga ketat oleh Polisi serta Sat Pol PP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: