Gegolak Inflasi Komoditas Pangan Per September 2023 Masih Terkendali
Kepala KPw Bank Indonesia Jambi, Hermanto--Jambitv.disway.id
Tahunan: inflasi 1,17% (yoy)
Sama halnya dengan Kota Jambi, beras menjadi salah satu komoditas utama penyumbang inflasi di Kabupaten Bungo (andil 0,34%). Selain itu, cabai merah (andil 0,22%), akademi/perguruan tinggi (andil 0,05%), bensin (andil 0,04%), dan nasi dengan lauk (andil 0,03%) turut berkontribusi dalam mendorong inflasi di Kabupaten Bungo. Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga bawang merah (andil -0,13%), angkutan udara (andil -0,09%), ikan nila (andil-0,05%), minyak goreng (andil -0,04%), dan daging ayam ras (andil -0,03%).
Mencermati perkembangan terkini, pada Bulan Oktober 2023 diprakirakan akan kembali terjadi inflasi. Beberapa risiko yang perlu menjadi perhatian antara lain kebijakan penyesuaian Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi mulai tanggal 1 Oktober 2023 sebesar Rp700-Rp1.000; potensi kenaikan harga beras seiring kenaikan harga GKG dan GKP akibat persaingan harga di tengah penurunan pasokan domestik dan impor; serta berakhirnya masa penundaan kenaikan tarif air minum/air bersih bagi pelanggan golongan Rumah Tangga 1 di Kota Jambi. Adapun kenaikan harga aneka rokok diprakirakan berlanjut sejalan dengan masih tertransmisinya peningkatan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dengan rerata kenaikan sebesar 10% yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2023.
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: