Aksi Siswa SMKN 10 Bungo Mogok Belajar, Tutup Pagar Sekolah Larang Guru Mengajar
Siswa SMKN 10 Kabupaten Bungo Menggelar Unjuk Rasa Mogok Belajar-Arief Rizal-JambiTV
Jambitv.co, Bungo – Puluhan Siswa SMKN 10 Kabupaten Bungo menggelar aksi unjuk rasa dengan mogok belajar. Para siswa bahkan menutup pagar sekolah dan melarang guru serta pengurus sekolah untuk masuk mengajar.
Aksi mogok belajar siswa SMKN 10 ini juga disertai dengan tindakan membakar ban bekas di area sekolah, sebagai bentuk protes mereka terhadap sejumlah persoalan yang ada di sekolahnya.
Koordinator aksi lapangan, Erwin mengatakan, ada 7 tuntutan yang disampaikan siswa kepada pihak sekolah. Diantaranya, kegiatan Ekstra Kulikuler banyak yang tidak terlaksana. Kemudian Siswa juga menuntut beasiswa yang tidak sampai ke siswa. Mereka juga menuntut sarana praktik kejuruan yang tidak terpenuhi di sekolah.
Para siswa ini juga menuntut adanya apresiasi dari pihak sekolah, terhadap siswa yang berprestasi. Para siswa juga menyoroti Kepala Sekolah yang jarang masuk kerja. Tuntutan berikutnya, mereka mempertanyakan asuransi siswa yang tidak kunjung terealisasi. Dan terakhir, para siswa menuntut adanya sarana untuk kegiatan olahraga.
“Kami meminta hak dengan Kepala Sekolah, pertamo kami dijanjikan berangkat kegiatan pramuka, tetapi H-2 keberangkatan kami dibatalkan. Kami kecewa nian dengan Kepsek, kami sudah latihan sampai magrib, kami sudah kena marah dengan orang tua, tetapi ujung-ujungnya tidak jadi berangkat. Yang kedua, kami meminta siswa-siswa berprestasi yang ada di sekolah kami tidak pernah dihargai. Makanya siswa-siswi disini banyak yang mengeluh kepada Kepala Sekolah,” ujar Erwin, Koordinasi Aksi Mogok belajar siswa.
Aksi ini akhirnya mendapat pengamanan dari pihak kepolisian setempat. Anggota Polsek Jujuhan datang ke sekolah untuk menenangkan para siswa. Kepolisian juga memediasi pihak sekolah dengan para siswa untuk mencarii solusi atas persoalan yang dikeluhkan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 10 Kabupaten Bungo, Almafuz mengatakan, terkait asuransi siswa masih dalam proses. Sedangkan untuk ekskul, biayanya tidak sepenuhnya dibebankan kepada sekolah, melainkan ada juga dana dari siswa dan ada juga dari pihak sekolah.
“Kalau untuk asuransi sedang dalam proses. Untuk kegiatan Ekstra Kulikuler itu menyangkut masalah finansial, dananya kan sesuai kebutuhan anak. Sesuai dengan apa yang diberikan anak. Dananya ada yang ditanggung pihak sekolah, ada yang ditanggung pihak siswa,” tutur Almahfuz, Kepala Sekolah SMKN 10 Bungo.
Baca Juga Berita di Google News
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: