Pabrik Baterai di Indonesia akan Dibangun di Maluku, Kerjasama VW dan BASF
Jambitv.co, Jakarta - Pabrik Baterai di Indonesia akan Dibangun di Maluku, Kerjasama VW dan BASF. Hal ini terungkap dalam rapat kerja dengan Komisi VI pada Jumat 9 Juni 2023 lalu. Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi dan Kepala BKPM mengungkapkan perkembangan investasi kendaraan listrik di Tanah Air. Menurut Bahlil selain LG dengan Hyundai, VW gandeng BASF bangun pabrik baterai di Indonesia. Bahlil mengatakan jika BASF bersama VW akan membanggun hilirisasi dalam pengolahan bahan baku nikel di Maluku Utara. Selain dengan VW, BASF juga akan bekerjasama dengan BUMN serta pengusaha nasional dalam mengembangkan industry kendaraan listrik. Menurut Bahlil pemerintah menargetkan untuk menjadi salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar. Bahlil menjelaskan jika hal ini akan dapat di capai oleh Indonesia. Meskipun kedepannya baterai kendaraan listrik tidak lagi menggunakan nikel. “Dari 4 material material baterai mulai dari nikel, kobal, mangan dan lithium yang tidak kita punya hanyalah lithium,” papar Bahlil. Dalam penjelasannya, baterai kendaraan listrik jenis NCA (Nikel,cobalt alumunium). Menggunkan nikel sebanyak 80 persen, 15 persen kobalt dan 5 persen alumunium. Sedangkan untuk baterai jenis MNC811 meterial yang di gunakan 80 persen menggunkan nikel. 10 persen mangan dan 10 persen menggunakan kobalt. Saat ini cadangan nikel Indonesia mencapai 23,7 persen dari semua cadangan nikel dunia. Dalam kesempatan itu, Bahlil mengakui jika smalter pemiliknya adalah pihak asing. Hal tersebut di karenakan perbankan Indonesia belum melirik bahwa ini adalah sebuah kesempatan yang bagus untuk investasi pengusaha. Bahlil juga menjelaskan bahwa dalam membanggun satu tungku untuk smelter membutuhkan dana sekitar 200 sampai 250 juta US Dollar. Jika membangun 4 tungku berarti harus mempunyai modal equity 300 juta. Sumber : Disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: