Jelang Musda Golkar, Cek Endra dan Agus Mainkan adu kuat Mesin Politik

Selasa 13-05-2025,11:54 WIB
Reporter : Mukhtadi Putra Nusa
Editor : Suci Mahayanti

JAMBI, JAMBITV.CO - Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Jambi yang dijadwalkan digelar akhir Juni 2025, suhu politik di tubuh partai berlambang pohon  beringin itu terus meningkat. Aroma pertarungan internal kian menyengat, ditandai dengan manuver-manuver strategis para calon ketua yang mulai menebar pengaruh dan menghimpun kekuatan. Mesin politik mulai meraung, dan arena pertarungan pun mulai terbuka lebar.

Cek Endra, Ketua DPD I Golkar Jambi petahana yang semula memilih langkah tenang, kini tak lagi bersabar. Setelah mendapat restu langsung dari Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, ia tancap gas. Ia menyatakan kesiapannya untuk kembali memimpin partai ini ke periode kedua—dengan semangat yang tak kalah menyala dari awal masa kepemimpinannya.

Pada Maret 2025, kekuatan Cek Endra sempat tak tergoyahkan. Sebanyak 11 DPD II berdiri di belakangnya, menyatakan dukungan resmi dalam sebuah acara buka puasa bersama yang semarak. Namun angin politik berubah cepat. Pasca-Idulfitri, dukungan itu mulai goyah. Beberapa DPD yang dulu bersumpah setia kini mulai “masuk angin” dan mencabut dukungan mereka secara diam-diam maupun terang-terangan.

BACA JUGA:Cek Endra Antarkan Al Haris Terima Rekomendasi Golkar, Diserahkan Langsung Ketum Bahlil Lahadalia

Nama-nama seperti PLT Sarolangun Endria, Ketua DPD Tanjungjabung Barat Jakfar, serta sejumlah tokoh dari Sungai Penuh, Kota Jambi, dan lainnya memilih berbalik arah. Mereka kini disebut-sebut tengah menaruh harapan pada sosok baru yang sedang naik daun: Bupati Tebo, Agus Rubianto.

Agus bukan nama sembarangan. Ia datang membawa citra segar, semangat perubahan, dan kekuatan baru. Tak tanggung-tanggung, delapan dari dua belas DPD II dikabarkan telah berkumpul dan mendeklarasikan dukungan kepada Agus Rubianto. Ini menjadi sinyal keras: pertarungan tak lagi bersifat simbolik, tapi nyata dan terbuka.

Kondisi ini membuat langkah Cek Endra tak lagi semulus sebelumnya. Fondasi dukungan yang dulu terasa kokoh perlahan tergerus oleh dinamika internal. Manuver politik para ketua DPD II menguji ketahanan dan keteguhan barisan pendukungnya.

Mesin Politik Kembali Dinyalakan

Namun, bukan Cek Endra namanya jika menyerah di tengah gelombang. Setelah lampu hijau dari DPP menyala terang, mesin politiknya kembali dinyalakan. Jaringan loyalisnya bergerak cepat. Beberapa DPD yang sempat goyah mulai kembali ke barisan. Bahkan, sejumlah sekretaris DPD diketahui tetap teguh mendukung Cek Endra, meskipun ketua mereka berpaling arah—menandakan retaknya internal di tubuh DPD II sendiri.

BACA JUGA:Hut Ke-60 Partai Golkar Pecahkan Rekor Muri, Ribuan Warga Meriahkan Senam Massal

Sebagai ketua aktif dan juga anggota DPR RI dari Komisi XII, Cek Endra masih memegang kendali atas dinamika partai. Ia memantau setiap pergerakan dan memastikan semua proses berjalan sesuai mekanisme. Sosoknya kembali menguat sebagai kandidat tangguh yang belum bisa ditumbangkan dengan mudah.

Dari sisi eksternal, dukungan moral pun datang. Pengamat kebijakan publik dari UIN STS Jambi, Dr. Dedek Kusnadi, menyebut pencabutan dukungan secara tiba-tiba sebagai tindakan tak etis dan bahkan menyamakan hal itu dengan bentuk pengkhianatan politik.

Pada rapat pleno pembentukan kepanitiaan Musda, Sabtu (10/5), Cek Endra akhirnya angkat bicara. Ia menyatakan secara terbuka bahwa dirinya telah menghadap Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan mendapat restu langsung.

“Jadi kita tidak ragu lagi. Saya sudah direstui Ketua Umum. Untuk itu mari kita bersatu padu, jangan sampai dipecah-belah oleh siapapun,” tegasnya dalam rapat itu.

BACA JUGA:Ribuan Warga Meriahkan Senam Massal HUT ke-60 Partai Golkar di Jambi, Pecahkan Rekor MURI

Kategori :