TEBO, JAMBITV.CO - BKSDA Jambi menyebut sedang berupaya mengevakuasi gajah, untuk masuk ke dalam hutan. Plt Kepala BKSDA Jambi Teguh mengaku, banyak ditemukan kawat listrik pada jalur yang biasa di lalui gajah.
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi mengaku, sedang berupaya merelokasi gajah untuk masuk kembali ke hutan, dengan cara menggiringnya ke hutan agar tidak terjadi lagi konflik dengan manusia. Saat di konfirmasi (18/11), Plt Kepala BKSDA Jambi Teguh mengatakan, penggiringan yang dilakukan tidak mudah, membutuhkan waktu. Di tambah banyak ditemukan kawat listrik di lokasi menuju hutan.
“Banyak hambatan untuk menuju kesana, salah satunya pagar-pagar listrik ini menghambat gajah menuju jalannya. Pagar listrik ini tentu tidak aman karena bisa menyebabkan kematian gajah dan itu tidak dibolehkan,” Ujar Teguh.
BACA JUGA:Konflik Gajah dengan Manusia di Tebo Memakan Korban Jiwa, Ini Tanggapan BKSDA Jambi!
Menurutnya, apa yang dilakukan warga untuk melindungi kebun mereka dengan memasang kawat listrik, sangat membahayakan bagi gajah. Bahkan ada kasus terjadi di serai serumpun, dimana gajah tewas akibat tersengat listrik, yang terpasang di kawat.
Bukan hanya itu, dampak pemasangan ini, gajah kebingungan saat melintas di rutenya selama ini, karena telah terpasang kawat listrik. Sedangkan data yang diterimanya, ada ratusan ekor gajah yang berada di bentang alam bukit tigapuluh, yang ada di Kabupaten Tebo dan Tanjab Barat.