Jambitv.co, KotaJambi - Kasus penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Jambi terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terkakhir. Bahkan tahun 2023 lalu, jumlah pasien meninggal dunia akibat DBD mencapai 9 orang.
Wabah demam berdarah dengue (DBD) di Kota Jambi semakin mengkhawatirkan. Dalam tiga tahun terakhir jumlah kasus kematian akibat DBD meningkat, dari tahun 2021 sebayak 3 kasus, 4 kasus di 2022 dan 9 kasus di 2023.
BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat Pasca Banjir di Tebo, Pada Januari Sudah Mencapai 21 Kasus
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi Ida Yuliati mencatat, ada lebih 270 kasus DBD di Kota Jambi. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun 2022 yang hanya 249 kasus. Ida menghimbau warga untuk dapat menerapkan 3M, menguras menutup dan mengubur tempat yang menjadi sarang nyamuk, apa lagi saat ini Kota Jambi masuk musim penghujan dan banjir.
“Lebih rendah di tahun 2023 dibanding tahun 2022, dan kami pun mengharapkan di tahun 2004 ini lebih rendah angkanya dibanding 2023. Karena kita sudah mengadakan persiapan-persiapan. Kita sudah tahu titik-titik dimana yang banyak jentik nyamuk,” ujar Ida.
BACA JUGA:78 Warga Batanghari Positif Menderita DBD
Menurut Ida, kasus DBD ini terutama berkonsentrasi di wilayah kecamatan Alam Barajo, Jelutung dan Jambi Timur. Dan salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterlambatan orang tua dalam membawa anak-anak yang terinfeksi DBD ke fasilitas kesehatan.
"Kalau di tahun 2023, yang paling banyak jentiknya itu di sekitar Alam Barajo, Jelutung dan Jambi Timur. Jadi itu sudah disiapkan puskesmas untuk membersihkan jentik-jentik dengan abatisasi,” pungkasnya.