Jambitv.co, Batanghari – Persoalan kemiskinan menjadi salah satu masalah prioritas yang belum mampu diselesaikan dengan baik di Kabupaten Batanghari. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 jumlah kemiskinan di Batanghari mencapai 25.880 jiwa. Angka tersebut merupakan 9,45 persen dari total jumlah penduduk Batanghari yang mencapai 308.753 jiwa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA), Kurniadi membenarkan angka tersebut. Hanya saja, menurut Kurniadi telah terjadi penurunan angka kemiskinan jika dibanding tahun 2022.
Dari data yang ia terima, terjadi penurunan angka kemiskinan dibanding tahun 2022 yang mencapai 26.240 menjadi 25.880 jiwa. Artinya terjadi persentase penurunan kemiskinan dari 9,63% menjadi 9,45 persen.
“Terkait angka kemiskinan tahun 2022 angka kemiskinan Kabupaten Batanghari itu 9,63% atau berjumlah 26.240 jiwa. dan yang dikeluarkan BPS untuk tahun 2023, itu terjadi penurunan menjadi 9,45 persen atau berjumlah 25.880 jiwa,” ujar Kurniadi.
Namun jika dihitung kembali, selama 1 tahun anggaran selama tahun 2023, artinya hanya terjadi penurunan jumlah penduduk miskin mencapai 360 jiwa. Angka ini tentu sangat jauh dari yang diharapkan, mengingat besarnya anggaran pembangunan daerah yang seharusnya bertujuan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk mengatasi persoalan kemiskinan ini di tahun 2024, Kurniadi menyebut bahwa Pemkab Batanghari telah menyusun dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah atau RPKD. Sebagai langkah untuk mengentaskan atau menekan angka kemiskinan. Upaya ini juga akan melibatkan berbagai instansi terkait di lingkup kabupaten hingga ke tingkat pemerintahan desa.