Jambitv.co, Batanghari - Diduga diserang penyakit ngorok, sekitar ratusan ekor kerbau milik warga di Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari mati mendadak. Akibat kondisi ini, para peternak mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Penyakit septicaemia epizootica atau biasa dikenal dengan sebutan penyakit ngorok. Diduga kembali menyerang hewan ternak warga di kabupaten batanghari. Bahkan saat ini, diperkirakan sekitar 100 ekor kerbau milik warga di Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir ditemukan dalam kondisi mati. Peristiwa ini diakui oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir Subhan. Dimana ratusan ekor kerbau tersebut, mayoritas ditemukan dalam kondisi mati mendadak. Dan hanya sedikit yang dapat disembelih oleh pemiliknya. BACA JUGA:Terpapar Penyakit Ngorok, 74 Ekor Hewan Ternak di Kabupaten Batanghari Mati Ia juga mengaku, penyebaran penyakit ini telah dilaporkan secara lisan ke Pemkab Batanghari. Untuk segera ditindaklanjuti. “Penyakitnya ini mendadak, kadang kadang dia menung air liur meleleh tidak lama kemudian 24 jam paling lama mati itu. Kalau kita itu kadang kadang induk, yang umur setahun tu banyak juga kena, yang 1,5 tahun itu kena juga jadi semuanya kena, apa penyakitnya kami tidak tahu, yang mati dalam 20an ada, yang disembelih 20an ada juga, sekitar seratusan kalau dihitung yang kena,” Subhan Kasi Kessos Desa Terusan. Sementara itu pemilik hewan ternak Abdul Hadi mengatakan. Penyebaran penyakit ini sudah berlangsung dalam kurun waktu sekitar 10 hari terakhir atau sejak akhir tahun 2023 lalu. Dimana dalam sehari, ada sekitar delapan sampai 12 ekor kerbau yang dinyatakan mati. BACA JUGA:Kemenkes Terbitkan Edaran Waspada Virus Nipah, Virus Menular Dari Hewan ke Manusia “Kalau sehari tu sampai yang puncaknya itu sampai 8 ekor yang mati sekarang, disana 7 disini 5, jadi sekitar 12 ekor yang mati modal, kini yang masuk di kawasan ini hampir seratus ekor,” Ungkap Abdul Hadi Peternak. Menurut warga, penyakit ini diketahui muncul ketika nafsu makan hewan ternak mereka menurun drastis dan cenderung tidak mau makan. Serta mengeluarkan air liur terus menerus. Kondisi ini berdampak terhadap kondisi kesehatan yang semakin memburuk hingga akhirnya mati. Akibat serangan penyakit tersebut, kerugian yang dialami warga diperkirakan mencapai Miliaran Rupiah. BACA JUGA:Geopark Merangin Diakui UNESCO, Gubernur Alharis dan Pemkab Gelar Sedekah Bumi dan Syukuran Potong KerbauRatusan Ekor Kerbau Milik Warga Terusan Batanghari Mati Mendadak
Sabtu 06-01-2024,08:00 WIB
Reporter : Pirdana Atrio
Editor : Bahtiar AB
Tags : #warga terusan batanghari
#ratusan ekor kerbau mati mendadak
#ratusan ekor kerbau
#penyakit ngorok
Kategori :
Terkait
Sabtu 30-08-2025,14:18 WIB
Wabah Ngorok Serang Batang Hari, 30 Kerbau Terjangkit, 7 Tak Tertolongi
Sabtu 02-03-2024,10:22 WIB
Warga Terusan Tangkap Seekor Buaya di Dalam Sumur
Sabtu 06-01-2024,08:00 WIB
Ratusan Ekor Kerbau Milik Warga Terusan Batanghari Mati Mendadak
Terpopuler
Kamis 02-10-2025,14:47 WIB
Korban Pembunuhan Sianida Tertipu Identitas Kekasih Selama 4 Tahun
Kamis 02-10-2025,13:17 WIB
Begal dan Curanmor di Sarolangun Ditangkap, Satu Pelaku Masih Buron
Kamis 02-10-2025,14:43 WIB
Aksi Demo Guru Honorer Sekolah Swasta Tuntut Kesetaraan Status di Depan DPRD Kerinci
Kamis 02-10-2025,13:03 WIB
Sidang Kasus Pengeroyokan SAD di Tebo, JPU Hadirkan 8 Saksi, 5 Korban Ikut Bersaksi.
Kamis 02-10-2025,20:54 WIB
Lantik 130 Pejabat Dilingkup Pemkot Jambi, Maulana : Jika Ada Laporan Pungli dan Terbukti Akan Saya Copot
Terkini
Jumat 03-10-2025,09:47 WIB
Vidio Luncurkan Vidio Shopping Bersama Shopee, Era Baru Belanja yang Terintegrasi dengan Hiburan Digital
Jumat 03-10-2025,09:02 WIB
Rumah Kito Resort Hotel Terus Mendukung Batik Jambi Sebagai Identitas Daerah Jambi
Kamis 02-10-2025,20:54 WIB
Lantik 130 Pejabat Dilingkup Pemkot Jambi, Maulana : Jika Ada Laporan Pungli dan Terbukti Akan Saya Copot
Kamis 02-10-2025,20:32 WIB
Hari Batik Nasional, Komitmen PHR Berdayakan Masyarakat dan Lahirkan Batik Khas di Tanah Sumatera
Kamis 02-10-2025,18:50 WIB