Jambitv.co, KotaJambi - Kinerja PT Siginjai Sakti di Kota Jambi mulai mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Jambi. Betapa tidak, sejak didirikan hampir tiga tahun lalu, Badan Usaha Milik Daerah Kota Jambi ini selama tahun 2023 tidak ada kerja alias nganggur. Padahal, Pemerintah Kota Jambi telah mengucukan dana sebesar Rp 10 Miliar rupiah untuk penyertaan modal.
Kinerja siginjai sakti kini menjadi sorotan KomisiII DPRD Kota Jambi. Mendapatkan alokasi dana Rp 10 miliar dan diwacanakan mengelola 11 potensi usaha, perseroda milik daerah ini justru tidak ada kerja selama tahun 2023 alias menganggur.
BACA JUGA:Alat Rekam Pajak Dinilai Tak Optimal, Dewan Minta Dialihkan Pengelolaannya ke PT Siginjai Sakti
Diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi Junedi Singarimbun, sejak 2022 lalu BUMD Siginjai Sakti diminta mengelola Asphalt Mixing Plant (AMP). Sayangnya, berjalannya waktu pada 2023 ini, kegiatan AMP oleh Siginjai Sakti tidak lagi berjalan. Meski begitu junedi mengakui jika dalam pendiriannya, PT Siginjai Sakti tidak diimbangi infrastruktur yang memadai.
“Ada sesuatu yang kita anggap memang kesalahan yang bukan terutama PT Siginjai Sakti yang karena memang peralatan mereka, sehingga dalam pengaspalan mereka tidak bisa bersaing dengan perusahaaan-perusahaan yang lain, karena memang mereka tidak punya peralatan. Untuk itu nanti kalau peraturan daerah sudah ditertibkan penyertaan modal, nanti peralatan yang ada di PU diserahkan ke PT Siiginjai Sakti,” jelas Junedi.
Disisi lain, Manager SDM PT Siginjai Sakti Yuyan Dinata mengakui, selama 2023 pihaknya ini tidak melakukan kegiatan. Yuyan menyebut jika campur tangan pemerintah diperlukan untuk keberlangsungan perusahaan. Pasalnya perusahaan yang dibangun di zaman Fasha ini tidak dilengkapi aset, dan diibaratkan bayi yang baru lahir tetapi diberikan beban besar dan mandiri.
“Untuk supaya kita bisa beroperasi lebih baik, kita menyarankan juga mengusulkan supaya AMP atau ex UPCA itu diserahkan ke kami dengan bentuk sebagian dari penyertaan modal dari Pemerintah Kota Jambi kepada PT Siginjai Sakti. Sehingga itu memang bisa menjadi aset kami,” pungkas Yuyan.