kapolres sarolangun AKBP Imam Rachman menegaskan bahwa hal teresbut bukanlah di sebabkan oleh anggotanya karena saat kejadian anggotanyalah yang justru membawa almarhum ke Puskesmas untuk segera dapat pengobatan.
“kematian almarhum bukan karena anggota saya, karena saat kejadian anggota sayalah yang membawa almarhum ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.”. ungkap kapolres.
pernyataan kapolres tersebut juga di dukung oleh pernyataaan yang di sampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Sarolangun Iptu Cindo Kottama, sat di hubungi melalui telepon pasca kejadian. yang mana dirinya mengatakan saat kejadian jum’at malam 3 november 2023 lalu, Almarhum dalam kondisi mabuk dan sempat menodongkan senjata tajam ke petugas, namun sempat dua kali terjatuh dan bangun lagi dan saat Almarhum jatuh ke tida kalinya langsung tak sadarkan diri. sehingga petugas langsung membawa almarhum ke puskesmas untuk dapat segera di tolong. untuk luka parah di bagian kepala belakang almarhum sendiri berkemungkinan terjadi pada saat almarhum terjatuh.
“almarhum sendiri saat kejadian tersebut, dalam kondisi mabuk dan sempat menodongkan senjatanya ke petugas, namun Almarhum sendiri sempat tiga kali terjatuh hingga tak sadarkan diri,melihat itu anggota polisi langsung membawa Almarhum ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.” Tambah kasat.
Di sisi lain Kapolres Sarolangun Akbp Iman Rachman juga menegaskan, sesuai dengan hasil visum yang di lakukan oleh tim dokter rumah sakit umum sarolangun, bahwa memang tidak terbukti luka ataupun lebam yang terjadi pada almarhum merupakan dampak dari aksi kekerasan yang di lakukan oleh polisi.
“dari hasil visum sudah jelas, luka luka yang di alami oleh Almarhum, bukan di sebabkan oleh kekerasan yang di lakukan anggota saya.” Tegas Kapolres.