Jambitv.co, Jambi – Tanah Jawa menyimpan segudang cerita, legenda dan fakta misterius yang belum banyak diketahui orang. Tanah Jawa sebagai daerah terpadat di Indonesia, memiliki beragam kebudayaan dan adat kebiasaan masyarakat dari seluruh daerah di Indonesia. Termasuk juga dalam hal kepercayaan terhadap alam Ghaib. Ritual, primbon bahkan sampai keberadaan hantu pun menarik untuk dibahas.
Bicara soal Hantu, diyakini sebagai roh dari orang atau hewan yang telah mati yang menampakkan wujudnya dalam kehidupan. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adat istiadat. Dalam banyak kebudayaan, hantu tidak didefinisikan sebagai zat yang baik maupun jahat. Sebutan setan, iblis, genderuwo, dan sebagainya, lebih umum digunakan untuk merujuk kepada hantu yang jahat. Sedangkan hantu yang baik yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menolong manusia. Sementara itu di Tanah Jawa sendiri, memiliki sederetan nama Hantu yang sampai saat ini masih terkenal dan diyakini keberadaannya bagi sebagian orang. Berikut deretan nama Hantu seram di Tanah Jawa : Pertama, Banaspati : Sebenarnya sosok Banaspati ini sering kali ditemukan dalam arsitektur candi di pulau Jawa. Banaspati digambarkan sebagai relief dengan kedok kepala raksasa. Pada candi di daerah Jawa Timur, sosok banaspati disebut kala. Sementara di Jawa Tengah pada umumnya dapat ditemukan terpahat pada bagian atas lubang pintu masuk di ruangan-ruangan suci. Namun Banaspati juga terkenal sebagai penjaga hutan dengan 2 wujud. Yaitu wujud berbentuk bola api yang hidup di antara pepohonan besar di tengah hutan. Kemudian ada juga yang meyakini wujudnya seperti bentuk manusia tetapi diselimuti api. Kedua, Lampor : Secara pengertian Lampor berarti “kegaduhan” atau “gaduh”. Sementara menurut KBBI, lampor adalah makhluk halus yang bergerak beriringan. Menurut mitos Jawa, lampor merupakan iblis atau setan yang membawa keranda terbang pada malam hari. Tentang wujud lampor, ada berbagai versi. Namun belakangan, Lampor lebih terkenal dengan sebutan keranda terbang. Kepercayaan di tengah masyarakat, saat Lampor hadir maka warga harus beramai-ramai membuat suara atau bunyi-bunyian. Tujuannya diyakini untuk menjauhkan desa dari marabahaya yang dibawa oleh Lampor. Ketiga, Onggo Inggi : Hantu yang satu ini terkenal sangat menyeramkan di kawasan Sungai atau Hantu Air. Onggo Inggi dipercaya keberadaanya ada di bantaran sungai karena sering mencari anak kecil untuk dijadikan tumbal. Dalam kisahnya, Hantu Onggo Inggi kerap melilit korban, terutama anak kecil yang sedang berenang di sungai menggunakan rambutnya yang panjang. Hantu Onggo Inggi paling banyak menjadi perbincangan di pinggiran sungai Bengawan Solo dan digadang-gadang sudah beranak pinak di sungai terpanjang di Jawa itu. Onggo-inggi memiliki wujud kepala tanpa badan yang mempunyai rambut panjang. Keempat, Akar Mimang : Hantu yang berbentuk pohon berakar lebat, dan dipercaya menjadi penunggu hutan angker dan tidak terlihat dengan kasat mata. Ceritanya, Akar Mimang berasal dari akar pohon dewandaru, sebuah pohon yang dianggap sakral dan keramat oleh masyarakat Jawa. Apabila orang berhati jahat melangkahi atau berada di dekat Akar Mimang, maka akan seperti orang kebingungan dan kemudian tersesat. Wujudnya dipercaya berwarna kuning kecoklatan, dimana bentuk akarnya berbeda dengan akar pada umumnya. Akar Mimang lebih menghujam ke tanah, melingkar dan membentuk simpul. Sebagian cerita ada yang meyakini Akar Mimang berasal dari pohon Dewandaru, namun ada pula yang meyakini Akar Mimang tumbuh dari akar beringin yang menggantung. Kelima, Hantu Peri : Hantu yang satu ini berwujud wanita cantik, namun sangat berbahaya bagi laki-laki. Peri diyakini sebagai setan perempuan yang berkaki kuda. Apabila berpapasan dengannya akan tercium bau wangi, tetapi setelah melewatinya akan meninggalkan bau yang sangat busuk. Kehadiran Hantu peri dipercaya masyarakat Jawa akan mendatangkan malapetaka di Desa. Namun bagi orang yang bertemu dengan Hantu Peri, efeknya akan lebih tragis lagi. Jika orang itu pria, maka akan diantar ke suatu tempat yang ujung-ujungnya korban di bawa ke tempat daerah-daerah gelap seperti kebun, danau, sungai dan kuburan. Bahkan orang yang bertemu peri diyakini tidak akan bertahan hidup lama. Setelah bertemu dengan hantu ini, orang itu akan sakit keras dan meninggal dunia. BACA JUGA:Keris Nogososro Pusaka Paling Sakti di Tanah Jawa, Jadi Perburuan Politikus Untuk Mendapat Kekuasaan BACA JUGA:Cerita Orang Pendek Kaki Terbalik di Jambi, Sempat Jadi Perburuan Pada Tahun 1900anDeretan Hantu Seram di Tanah Jawa, Masih Dipercaya Sebagian Orang Keberadaanya
Selasa 08-08-2023,13:09 WIB
Editor : Ade Putra
Kategori :