Kapan Puasa Arafah Jika Hari Raya Idul Adha Indonesia Berbeda Dengan Saudi Arabia? Ini Jawaban Ustadz Abdul So
Jambitv.co, Jambi – Kapan Puasa Arafah Jika Hari Raya Idul Adha Indonesia Berbeda Dengan Saudi Arabia?. Dalam sebuah perbincangan Ustadz Abdul Somad saat menjawab pertanyaan di salah video yang di Upload akun Tiktok @umarbinkhattobbogor. Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan secara terperinci. Berikut keterangan lengkap UAS. Kapan Puasa Arafah Jika Hari Raya Idul Adha Indonesia Berbeda Dengan Saudi Arabia? “Yang jadi masalah puasa Arafah. Kapan kami puasa Arafah? Karena orang Wukuf di Arab Saudi kalau tanggal 28 hari raya, berarti Wukuf nya hari Selasa tanggal 27. Kita ikut Wukuf Saudi atau ikut Wukuf di Indonesia?. Maka Wukuf itu melihat tanggal. Kapan Wukuf itu di laksanakan? Tanggal 9 Dzulhijjah. Pengambilan tanggal 9 Dzulhijjah itu dari mana? Dari tanggal 1 Dzulhijjah. Penetapan tanggal 1 itu dasarnya apa? Rukyat. Jadi kalau urut-urut lagi ke belakang Rukyat yang di pakai. Jadi kalau Saudi Arabia nanti puasanya tanggal 27 hari Selasa. Kapan Ustadz Abdul Somad puasa? Saya puasa tanggal 28 Juni 2023. Menurut Rukyat di Indonesia 9 Dzulhijjah hari Rabu. Tapi kan di Mekkah tidak Wukuf lagi pak Ustadz? Yang di lihat itu adalah tanggalnya, menurut Rukyat. Jadi tidak usah pusing-pusing. Mau ikut Hisab atau ikut Rukyat,” jelas Ustadz Abdul Somad. “Kalau Ulama Saudi sendiri bagaimana pak Ustadz? Pernah ada orang bertanya kepada Syekh Ibnu Husaimin. Syekh saya orang Saudi kerja di Pakistan. Tanggal 9 di Saudi di Pakistan masih tanggal 8. Ketika Wukuf di Saudi, Pakistan masih tanggal 8 menurut Rukyat. Hari raya di Saudi di sini baru kita puasa. Saya ikut Saudi kampung halaman saya atau ikut Pakistan? Kata Syekh Ibnu Husaimin, kamu tinggal di mana? Saya tinggal di Pakistan. Maka ikut Rukyat Pakistan. Simpel, ikut Rukyat atau ikut Hisab. Ikutlah Rukyat di tempat tinggal kita,” terang UAS.
Kemudian ada pertanyaan lagi pak Ustadz, kan Indonesia itu lebih cepat waktu Sholatnya ketimbang di Saudi?
“Sekarang ini kita di Jakarta pukul jam 5 sore, berarti di Saudi masih jam 1 siang. 5 jam lebih dulu kita di Indonesia waktu Sholatnya. Tetapi kenapa waktu rukyat kok malah Saudi lebih dulu dari kita?. Yang duluan sholat itu karena ikut Matahari. Matahari duluan terbit di Indonesia, di awali dari Jepang, Korea baru datang ke kita di Indonesia. Sedangkan untuk Rukyat, yang di lihat itu bukan Rukyat Matahari, yang di lihat itu penampakan anak bulan. Melihat bulan bukan di timur, tetapi di Ufuk Barat. Kalau Barat maka Maroko lebih dulu habis itu baru Saudi Arabia, baru ke tempat kita. Jadi memang Saudi lebih dulu daripada kita,” tuntas penjelasan Ustadz Abdul Somad. Editor : Ade PutraCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: