Korban Banjir di Sengeti Minta Bantuan Obat-Obatan dari Pemerintah
Korban Banjir di Sengeti Minta Bantuan Obat-Obatan dari Pemerintah-Yasri Nurhadi-JambiTV
Jambitv.co, MuaroJambi – Sudah satu bulan lebih banjir menggenangi warga di kelurahan Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi. Tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari, namun banjir juga berdampak pada kesehatan warga.
Seperti yang dirasakan korban banjir di RT 09, kelurahan Sengeti, kecamatan Sekernan. Warga setempat sudah banyak terserang sejumlah penyakit seperti gatal-gatal dan demam. Namun warga mengaku, sampai saat ini belum bantuan dan perhatian pemerintah yang turun ke desa mereka.
Salah seorang warga bernama Ratumas Junaidah mengatakan, belum ada bantuan dari pemerintah yang sampai ke tempat mereka. Baik itu bantuan sembako maupun obat-obatan. Sementara menurutnya, saat ini sudah banyak warga yang terserang berbagai penyakit. Untuk itu dirinya berharap ada bantuan obat-obatan yang segera diberikan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Dampak Banjir di Kerinci, Lahan Persawahan Desa Sanggaran Agung Rusak Terancam Tidak Bisa Digarap
“Harapan Ibu ada bantuan dari atas mohon turun ke bawah tengok banjir ini. Bantu mie kek, kalau dapat obat-obatan. Kepala pening, gatal-gatal pak. Anak sayo be keno pak, main air terus. Sekarang aek ne tunak pak. Katokan naek idak, tetapi nak lewat daripado ketinggian aek yang kemaren,” ungkap Ratumas.
Harapan yang sama dicurahkan Lina warga Sengeti. Menurutnya sudah 1 bulan banjir melanda belum ada pihak pemerintah yang datang untuk memberikan bantuan. Lina juga menyebut, sumber ekonomi menjadi macet akibat banjir yang masih merendam lahan mereka.
BACA JUGA:Dampak Banjir, Harga Cabai Merah di Pasar Tanjung Bajure Kembali Naik
“Macet gegalo gawe. Mano nak kerjo hari penghujan. Sudah sebulan ko belum ado bantuan dari pemerintah. Harapan kami tu minta bantulah kepado pemerintah,” tutur Lina.
Selain itu, terkait kondisi banjir sendiri. Saat ini genangan air tidak hanya merendam rumah warga dan sejumlah fasilitasi umum. Tetapi banjir juga telah merendam area persawahan masyarakat, perkebunan karet dan kelapa sawit.
Imbasnya, warga tidak dapat melakukan panen dan sumber ekonomi masyarakat menjadi lumpuh. Sejumlah area persawahan dan perkebunan juga terancam gagal panen, jika banjir tidak kunjung surut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jambitv.disway.id