Legenda 7 Pusaka Tanah Jawa, Memiliki Kesaktian Magis

Legenda 7 Pusaka Tanah Jawa, Memiliki Kesaktian Magis

Legenda 7 Pusaka Tanah Jawa-jambitv-

Jambitv.co, Kisah – Sejarah dan Kisah Indonesia tempo dulu diwarnai dengan cerita-cerita yang unik dan menarik. Terutama dalam perkembangan adat, tradisi dan budaya masyarakat Indonesia yang beragam. Tanah Jawa menjadi pusat legenda yang menjadi cerita turun temurun. Kesaktian orang-orang terdahulu, masih dikenang sampai hari ini.

 

Salah satu bukti adanya kesaktian para legenda di Tanah Jawa, yaitu hadirnya sejumlah barang-barang pusaka yang diyakini memiliki kekuatan magis. Dirangkum dari berbagai sumber, ada 7 Pusaka Tanah Jawa yang diyakini keberadaannya dan kebenaran ceritanya.

 

Keris Kyai Carubuk

Pusaka Keris Carubuk merupakan milik Sunan Kalijaga. Keris dengan lekuk 17 ini dibuat oleh sahabat Sunan Kalijaga bernama oleh Empu Supa Mandagri, seorang Pandebesi kenamaan dari Kerajaan Majapahit. Saat pembuatannya, Sunan Kalijaga hanya menyerahkan bahan mentah berupa besi seukuran biji salak. Dengan keterampilan dan kekuatan kanuragan yang dimiliki Empu Supa Mandagri akhirnya keris tersebut dapat menjadi keris yang elok dengan kesaktian khusus. Dari legendanya, Keris Kyai Carubuk ini ditempa dengan bara dari sumber api abadi Merapen di Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng. Konon Empu Supa Mandagri membuat Kyai Carubuk ini bukan dengan alat pemukul namun hanya menekan-nekan besi menggunakan jari tangannya.

 

Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek

Pusaka kedua ini merupkaan Keris pusaka utama di lingkungan Kraton Yogyakarta. Pusaka ini hanya dipegang oleh Sultan yang tengah bertahta di Kraton Yogyakarta. Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek ini pralambang Sultan sebagai pemimpin rohani dan duniawi.

 

Keris Kanjeng Kyai Joko Piturun

Pusaka Keris yang satu ini berada pada urutan kedua di lingkungan Kraton Yogyakarta. Keris Kanjeng Kyai Joko Piturun akan diberikan kepada putera mahkota Kraton Yogyakarta. Disebut-sebut keris ini pernah dimiliki Sunan Kalijaga yang ditempa oleh pande besi kenamaan di Kerajaan Demak.

 

Tongkat Kalimasada

Selanjutnya, Pusaka Sunan Kalijaga berupa sebuah tongkat yang selalu setia menemani setiap pengembaraannya. Dari tongkat ini banyak peristiwa di luar nalar terjadi, seperti terciptanya mata air maupun munculnya api dari dalam tanah setelah benda pusaka tersebut ditancapkan ke bumi. Konon tongkat warna hitam milik Sunan Kalijaga berasal dari kayu Kalimasada. Pohon kayu Kalimasada ini berasal dari Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng.

 

Tombak Kanjeng Kyai Pleret

Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Pleret merupakan tombak milik Danang Sutowojoyo atau Panembahan Senopati pendiri Kraton Mataram (sekarang menjadi Kraton Yogyakarta). Konon Kanjeng Kyai Pleret ini berasal dari sperma Syeh Maulana Maghribi. Saat itu Syeh Maulana Maghribi tak sengaja melihat adik perempuan Sunan Kalijaga, Rasa Wulan yang tengah mandi di Sendang Beji. Sperma Syeh Maulana Maghribi kemudian menetes ke air sendang hingga akhirnya Rasa Wulan menjadi hamil. Tetesan yang lainnya tiba-tiba mengeras dan kemudian berubah wujud menjadi sebuah mata tombak yang kemudian dinamai Kanjeng Kyai Pleret.

 

Tombak Kanjeng Kyai Baru Klinting

Pusaka yang satu ini juga berupa tombak, diberi nama Kanjeng Kyai Baru Klinting. Tombak sakti ini pernah dipergunakan seorang abdi dalem kraton bernama Ki Nayadarma untuk menumpas pembrontakan yang dipimpin Adipati Pati Pragola. Tombak ini merupakan titisan dari Naga Baru Klinting. Ki Ageng Mangir Wanabaya yang merupakan ayah Baru Klinting menghukum anaknya yang berwujud ular naga tersebut untuk melingkari Gunung Merapi. Tinggal kurang sedikit lagi Baru Klinting berhasil melingkari Merapi. Agar dapat kepalanya dapat menyentuh ekor, Baru Klinting lalu menjulurkan lidahnya. Hal itu tak disukai Ki Ageng Mangir Wanabaya dan mengangap anaknya telah berbuat curang. Ki Ageng Mangir Wanabaya lalu memotong lidah tersebut hingga kemudian potongan lidahnya berubah menjadi sebuah pusaka mata tombak. 

 

Ontokusumo

Dan yang terakhir Pusata Ontokusumo, Pusaka ini adalah sebuah kain berbentuk rompi. Konon rompi ini merupakan peninggalan dari Nabi Muhammad yang diwariskan secara turun temurun dan sampailah ke tangan Sunan Kalijaga. Ontokusumo didapatkan Sunan Kalijaga setelah ia khatam Al Quran pada malam Jumat legi. Saat itu Sunan Kalijaga bersama wali lain tengah berkumpul di Masjid Agung Demak dan tiba-tiba mendapati sepucuk surat yang berisi pesan jika ia akan memperoleh hadiah berupa rompi terbuat dari kulit kambing peninggalan Nabi Muhammad.

BACA JUGA:Senjata Pusaka Aceh, Rencong Simbol Ketinggian Martabat Rakyat Aceh

BACA JUGA:Keris Nogososro Pusaka Paling Sakti di Tanah Jawa, Jadi Perburuan Politikus Untuk Mendapat Kekuasaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: