11 Rumah Diduga Tempat Prostitusi Di Merangin Diratakan Oleh Petugas

11 Rumah Diduga Tempat Prostitusi Di Merangin Diratakan Oleh Petugas-Dewi Wilona-Jambi TV
MERANGIN, JAMBITV.CO - Tim terpadu Kabupaten Merangin membongkar belasan rumah atau bangunan liar tempat hiburan malam. Tempat hiburan malam tersebut sangat meresahkan warga setempat yang diduga dijadikan tempat prostitusi.
Pemerintah Kabupaten Merangin berserta tim terpadu, membongkar bangunan liar yang berada di jalan jalur dua kawasan Simpang Tengkorak, Kawasan Bangko Kabupaten Merangin. Selain tempat hiburan malam, tempat tersebut juga diduga kerap dijadikan tempat prostitusi.
BACA JUGA:Berantas TPPO Prostitusi Online, Polresta Jambi Tangkap 6 Mucikari
Pemerintah dan Timdu sebelumnya sudah mengirim surat peringatan, untuk mengosongkan bangunan selama tiga hari sebelum dibongkar, namun belum ada itikad baik dari pihak tersebut. Hingga akhirnya dibongkar secara paksa, karena semua bangunan melanggar aturan.
“Kami sudah berikan surat peringatan selama tiga hari untuk membongkar secara mandiri. Tapi tidak dilakukan oleh pemiliknya, akhirnya hari ini kami bongkar secara paksa, karena semuanya melanggar aturan” Ujar Bupati Merangin.
BACA JUGA:Polisi Geledah Tempat Hiburan Malam di Sarolangun, 2 Pengunjung Wak Geng Karaoke Positif Narkoba
Terlihat di lokasi petugas meratakan 11 bangunan menggunakan alat berat. Aksi pembongkaran ini menurunkan 150 anggota tim terpadu. Hal ini dilakukan setelah kesepakatan bersama dilanggar oleh pemilik bangunan, ditambah lagi laporan dari masyarakat yang menyatakan keresahan mereka terhadap lokasi tersebut.
Diketahui sebelumnya Bupati Merangin dan pihak pemerintah terkait, telah melakukan pendekatan persuasif dan dialog serta penandatanganan kesepakatan di Rumah Dinas Bupati. Ketika itu, pemerintah membolehkan lokasi tersebut buka dengan batasan waktu. Dimana tempat itu boleh dibuka mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. namun setelah dipantau selama dua pekan, kesepakatan itu tidak jalankan. Hingga akhir nya di bongkar paksa oleh pemerintah dan tim terpadu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: