TEBO, JAMBITV.CO - PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) menggelar sosialisasi dan penanaman pakan satwa, dalam upaya pembinaan habitat satwa liar, pada areal kerja PT ABT. Pada Sabtu (21/06/2025), di halaman Basecamp 31 PT ABT.
Dalam sosialisasi ini, PT ABT bekerja sama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), dan Platform Kolaborasi Bukit Tigapuluh (PKBT). Serta masyarakat setempat khususnya Desa Suo - suo dan Dusun Semerantihan Talang Mamak.
Manager PT ABT Muhammad Taufik mengatakan, kegiatan ini merupakan mitigasi konflik satwa liar terutama gajah dengan masyarakat setempat, dengan adanya penanaman pakan gajah diharapkan gajah tidak keluar dari konsesi PT ABT dalam mencari makan.
BACA JUGA:Taman Rimba Jambi Upaya Melestarikan Satwa dan Mendukung Pendidikan
"Hal ini bisa mengurangi konflik antara gajah dan masyarakat setempat," ungkapnya.
Lanjutnya, kegiatan kolaborasi dengan berbagai pihak ini, akan ditingkatkan. Karena mendapatkan sambutan baik dari berbagai pihak, terutama masyarakat setempat.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho mengatakan, PT ABT memang lokasi bagi habitat gajah, dan sosialisasi yang dilakukan ini agar semua pihak memahami kondisi gajah yang melintas. Serta, penanaman yang dilakukan bisa mengurangi gajah berkeliaran di luar kawasan konsesi.
"PT ABT secara konsisten untuk melakukan kegiatan, yang menjadi kewajiban sebagai pemegang izin restorasi ekosistem. Sedangkan untuk masyarakat, harus memahami dan harus hidup berdampingan dengan satwa - satwa terutama gajah," terangnya.
Hal senada juga disampaikan, Kabid Lindungan Hutan (Linhut) Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Gushendra. Menurutnya, upaya PT ABT memberikan pemahaman ke masyarakat telah dilakukan. Sedangkan, penanaman yang dilakukan salah satu upaya mencegah konflik yang terjadi selama ini.
"Semoga apa yang dilakukan hari ini, mampu meminimalisir konflik manusia dan gajah," ujarnya.
Fasilitator Platform Kolaborasi Bukit Tigapuluh, Frihandi mengatakan, kegiatan positif sangat bermanfaat bagi semua pihak, karena konflik manusia dan gajah menjadi tantangan.
"Kegiatan positif ini harus lebih sering dilakukan, dan lebih kencang lagi antara PT yang menjadi member di platform kolaborasi bukit tigapuluh," harapnya.
BACA JUGA:Konflik Lahan Kelompok Tani VS PT. WKS, Kuasa Hukum Kelompok Tani Menduga Banyak Mafia Tanah
Ketua RT 14 Desa Suo - suo, Hanafih mengatakan, terima kasih kerja sama yang baik yang dilakukan PT ABT. Hasil sosialisasi sangat bermanfaat bagi masyarakat.