Jambitv.co, Jambi – Setelah ramai menjadi perbincangan publik dengan merebaknya kasus Rahma Asyifa yang melaporkan Pinto Jayanegara dalam kasus penipuan dan penggelapan. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi tersebut akhirnya angkat bicara. Dalam konferensi pers, Pinto menjelaskan kronologi berdasarkan versinya.
Salah satu poin yang disampaikan Pinto, adalah terkait adanya upaya perdamaian. Pinto mengatakan jika saja Syifa datang untuk menemuinya secara kekeluargaan, dirinya yakin persoalan ini akan selesai. Namun Pinto menduga ada pihak yang tidak senang dengan dia dengan menggosok-gosok Syifa.
“Malah kita tu menunggu dia tu datang, mungkin kalau kita ketemu kekeluargaan tanpa dia digosok-gosok pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi, saya yakin clear gitu. Tapi ini kan ya nampaknya banyak yang orang-orang yang muka baru yang sebelumnya ngak ada sama dia selalu ikut dia kemana-mana gitu,” ujar Pinto.
Terkait kecurigaan Pinto ini, kembali diutarakannya pasca terbitnya panggilan dari Partai Golkar. Pinto menyebut, ada orang yang ingi menggoyang jabatannya dari kursi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi. Bahkan Pinto mengatakan hal ini setiap tahun terjadi. Ditanya apakah ada dari internal Golkar yang menunggangi kasus Syifa tersebut? Begini jawaban Pinto.
“Ya Partai Politik itu isinya politisi semua. Politisi itukan Kawan pagi, Siang lawan. Yang mau jabatan ini banyak. Dari dulu ya memang saya katakan setiap tahun adalah digoyang ini, macam-macamlah. Tetapi itu biasa politik seperti itu memang,” jelas Pinto.
BACA JUGA:Penyidik Polres Tebo Cecar Puluhan Pertanyaan kepada Kedua Tersangka Tindak Pidana Pemilu
Sebelumnya Pinto juga menyebut dengan penuh percaya diri, bahwa saat ini dia adalah kader Golkar yang memiliki jabatan. Pinto juga mengapresiasi panggilan Golkar yang dilayangkan kepadanya sebagai bentuk kepedulian partai kepada kader.
“Kalau yang panggilan dari Golkar saya senang, apresiasi kepada Golkar Jambi artinya dia peduli, peduli kepada kadernya. Saat ini adalah kader Golkar yang jabatannya, pejabat publik yang apa ya,, Golkar ini kan Bupati dan Walikotanya kosong kan, di Gubernur juga, jadi hanya saya pejabat publik yang dari Golkar yang “berpontesi” ya seperti itu,” pungkas Pinto.