Jambitv.co, Batanghari - Karena terindikasi terafiliasi aliran jaringan Al Qaedah, sekitar 31 orang yang tergabung dalam Jama’ah Ansharu Syari’ah (JAS), dan eks Narapidana Terorisme (Napiter) di wilayah Provinsi Jambi. Menjalani lepas bai’at dan berikrar Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan lepas bai’at ini, berlangsung di ruang pola Kantor Bupati Batanghari, Selasa (30/04/2024).
Puluhan orang pengikut JAS ini, terdiri dari 17 orang laki-laki, dan 14 orang perempuan. Sementara dari jumlah ini, 16 orang diantaranya diketahui merupakan warga Kabupaten Batanghari. Selain mengucapkan sumpah dan berikrar, jama’ah ini juga melakukan penghormatan dan mencium bendera merah putih, sebagai bukti kesungguhan mereka untuk kembali ke NKRI. Prosesi ini disaksikan oleh Gubernur Jambi Al Haris beserta para pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono beserta jajaran, serta Direktur Identifikasi Sosial Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Brigjen Pol Arif Makfudihartono. Kemudian juga tampak hadir Wakil Bupati Batanghari H. Bakhtiar, MUI maupun jajaran Forkopimda setempat. Terkait pelepasan bai’at dan ikrar setia NKRI ini, Direktur Identifikasi Sosial (Idensos) Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Brigjen Pol Arif Makfudihartono, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan. Bahwa JAS ini dinilai terafiliasi terhadap jaringan Al Qaeda Al Islamiah. Organisasi ini dilarang di Indonesia karena dianggap menganut paham radikalisme atau menyimpang dari ajaran islam. “Mereka secara sadar melepas bai’at kepada Amir (Pemimpin_red) mereka, Amir JAS. Tentunya mereka (JAS_red) ini terafiliasi kepada Al Qaedah. Kalau yang JAD (Jama’ah Ansharut Daulah) itu terafiliasi kepada Abu Bakar Al Baghdadi dari ISIS,” kata Brigjen Pol Arif Makfudihartono. Dimana sebelum menyatakan bersedia untuk melepas bai’at. Brigjen Pol Arif Makfudihartono mengaku bahwa pihak Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 dan Polda Jambi bersama Densus 88 Mabes Polri, maupun pihak-pihak terkait. Terlebih dulu membuka ruang kepada pengikut JAS tersebut untuk melakukan dialog. “Pendekatannya kita ajak dialog, tentunya dialog kemanusian. Karena Agama Islam tidak mengajarkan untuk saling membenci, tapi saling kasih sayang, saling toleransi. Tentunya nilai-nilai kemanusian itu kita kedepankan, untuk bisa mereduksi paham-paham mereka yang intoleran. ekstrem, yang cenderung mengarah kepada terorisme,” ungkapnya.Terindikasi Terafiliasi Al Qaedah, Puluhan Pengikut JAS dan Eks Napiter Lepas Bai'at
Selasa 30-04-2024,19:49 WIB
Editor : Pirdana Atrio
Kategori :